Faidah

Menutup Aib Orang Lain

Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Artinya:
“Barangsiapa menutupi (aib) seorang Muslim, Allah akan menutupinya di hari kiamat.”
(HR. Bukhari no. 2442, Muslim no. 2580)


Faedah Hadis

  1. Menjaga Kehormatan dan Martabat Orang Lain
    Menutupi aib saudara Muslim adalah bentuk penjagaan terhadap kehormatan dan martabat mereka. Hal ini sesuai dengan prinsip Islam untuk menjaga hubungan sosial yang harmonis. Allah Ta’ala berfirman:
    وَلَا تَلْمِزُوا أَنفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ
    Artinya: “Dan janganlah mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelar-gelar yang buruk.”
    (QS. Al-Hujurat: 11)
  2. Janji Balasan dari Allah
    Allah menjanjikan balasan berupa perlindungan dan penutupan aib di hari kiamat bagi siapa saja yang menutupi aib saudaranya di dunia. Ini menunjukkan bahwa kebaikan terhadap sesama akan berbalas dengan kebaikan yang jauh lebih besar dari Allah.
  3. Memperkuat Ukhuwah Islamiyah
    Dengan menutupi aib saudara Muslim, ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama Muslim) akan semakin kuat. Tidak ada rasa saling membuka aib yang dapat memicu permusuhan. Allah Ta’ala berfirman:
    إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ
    Artinya: “Sesungguhnya orang-orang Mukmin itu bersaudara.”
    (QS. Al-Hujurat: 10)
  4. Menyadarkan Seseorang pada Aibnya Sendiri
    Ketika kita menjaga aib orang lain, kita akan lebih mudah menyadari aib kita sendiri dan merasa malu kepada Allah. Sebagaimana Rasulullah ﷺ bersabda:
    الْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ الْإِيمَانِ
    Artinya: “Rasa malu adalah bagian dari iman.”
    (HR. Muslim, no. 35)
  5. Memberi Kesempatan untuk Bertaubat
    Menutupi aib bukan berarti mendukung perbuatan salah, tetapi memberikan kesempatan kepada seseorang untuk bertaubat dan memperbaiki diri tanpa harus dipermalukan di hadapan orang lain.
  6. Larangan Mencari dan Menyebar Aib Orang Lain
    Islam melarang keras kebiasaan mencari-cari atau menyebarkan kesalahan orang lain. Rasulullah ﷺ bersabda:
    يَا مَعْشَرَ مَنْ آمَنَ بِلِسَانِهِ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِقَلْبِهِ، لَا تَغْتَابُوا الْمُسْلِمِينَ وَلَا تَتَّبِعُوا عَوْرَاتِهِمْ
    Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman dengan lisannya tetapi tidak beriman dengan hatinya, janganlah kalian menggunjing kaum Muslimin dan jangan mencari-cari aib mereka.”
    (HR. Abu Dawud, no. 4880; dinilai hasan oleh Al-Albani)

Kesimpulan

Islam menekankan pentingnya menjaga kehormatan dan aib orang lain demi memperkuat persaudaraan dan menciptakan kehidupan yang harmonis. Dengan menutupi aib saudara Muslim, kita mendapatkan dua manfaat:

  1. Meningkatkan ukhuwah Islamiyah dan menjaga hubungan sosial.
  2. Mendapat balasan dari Allah berupa perlindungan di akhirat.

Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang senantiasa menjaga kehormatan saudara Muslim kita dan menjauhkan diri dari perilaku buruk seperti mencari-cari aib atau menyebarkannya.

Sahabat Sunnah, jangan lupa share artikel ini!
Semoga Allah menjadikan tulisan ini sebagai amal kebaikan yang bermanfaat. Aamiin.

✍️ Ditulis oleh Abu Yasyfik Sudirman, S.Ag.