Islam tidak hanya mengajarkan hubungan vertikal antara hamba dengan Rabb-nya, tapi juga menekankan hubungan horizontal antar sesama manusia. Salah satu indikator keimanan seorang Muslim adalah sejauh mana ia mencintai kebaikan untuk orang lain sebagaimana ia menginginkan kebaikan untuk dirinya sendiri.
๐ Sabda Rasulullah ๏ทบ
ููุง ููุคูู ููู ุฃูุญูุฏูููู ู ุญูุชููู ููุญูุจูู ููุฃูุฎูููู ู ูุง ููุญูุจูู ููููููุณููู
โTidak sempurna iman salah seorang dari kalian sampai ia mencintai untuk saudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri.โ
(HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menunjukkan bahwa kesempurnaan iman tidak hanya diukur dari seberapa banyak ibadah pribadi, tapi juga dari kebaikan sosial yang ditunjukkan kepada orang lain.
Faedah dan Hikmah dari Hadits Ini
- Iman yang Sempurna Memiliki Dimensi Sosial
Seorang Muslim yang sempurna imannya akan menghindari sifat egois. Ia mencintai saudaranya seiman, dan tidak ingin melihat mereka celaka, miskin, tersesat, atau menderita. - Landasan Akhlak Sosial dalam Islam
Hadits ini menjadi fondasi etika bermasyarakat dalam Islam: saling peduli, saling menolong, dan saling mendoakan dalam kebaikan. - Cinta Karena Allah
Cinta kepada sesama Muslim bukan karena dunia, suku, atau kepentingan pribadi, tapi karena keimanan dan ikatan ukhuwah Islamiyah yang dibangun atas dasar cinta kepada Allah.
Praktik Nyata Mencintai Sesama
Beberapa bentuk mencintai kebaikan untuk orang lain yang bisa kita lakukan sehari-hari:
- Membagikan ilmu dan nasihat Islami.
- Menyebarkan kebaikan dan peluang amal.
- Mendoakan kaum Muslimin agar diberi hidayah dan rezeki halal.
- Menyembunyikan aib dan memaafkan kesalahan sesama.
- Tidak iri atau dengki atas nikmat orang lain.
โโโโบโโโบโโโบโโโ
Sahabat Sunnah, mari kita amalkan hadits mulia ini dalam kehidupan.
Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang sempurna imannya melalui akhlak terhadap sesamaโฆ aamiin ๐คฒ
โ Abu Yasyfik Sudirman, S.Ag.