Faidah

Sifat Malu yang Benar

Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda:

الْحَيَاءُ لَا يَأْتِي إِلَّا بِخَيْرٍ

Artinya: “Malu itu tidaklah mendatangkan kecuali kebaikan.” (HR. Bukhari no. 6117, Muslim no. 37)

FAEDAH HADITS:

Malu kepada Allah menjaga seseorang untuk menjauh dari kemaksiatan, sedangkan malu kepada manusia mencegah seseorang melakukan perbuatan buruk kepada mereka. Inilah jenis malu yang benar, yaitu malu yang mendorong kita untuk menjaga diri dari perbuatan buruk, bukan malu dalam melakukan kebaikan.

Orang yang memiliki sifat malu akan terdorong untuk memperbaiki akhlak, menjaga pergaulan, dan berbuat ihsan (kebaikan) kepada orang lain. Dengan malu, seseorang akan terhindar dari ucapan dan tindakan yang sia-sia.

Sifat malu juga menjadi tanda keberadaan iman dalam diri seseorang. Rasulullah ﷺ bersabda:

“إِنَّ لِكُلِّ دِينٍ خُلُقًا، وَإِنَّ خُلُقَ ٱلْإِسْلَامِ ٱلْحَيَاءُ.”

Artinya: “Setiap agama memiliki akhlak, dan akhlak Islam adalah malu.” (HR. Ibnu Majah, no. 4181; dishahihkan oleh Al-Albani)

Seorang mukmin yang memiliki rasa malu akan berusaha menjaga perilakunya agar selaras dengan ajaran Islam.

Sifat malu menjadikan seseorang lebih terhormat di mata Allah dan manusia. Orang yang memiliki rasa malu cenderung menjaga martabatnya, baik dalam berpakaian, berbicara, maupun berperilaku.

Orang yang memiliki rasa malu akan bersikap rendah hati dan menghormati orang lain. Ia akan menjaga adab dalam berbicara, berpakaian, dan bertindak, sehingga menciptakan hubungan sosial yang harmonis.

Sifat malu adalah salah satu akhlak mulia yang dicintai oleh Allah. Rasulullah ﷺ bersabda:

“إِنَّ اللَّهَ حَيِيٌّ كَرِيمٌ يَسْتَحْيِي إِذَا رَفَعَ الرَّجُلُ إِلَيْهِ يَدَيْهِ أَنْ يَرُدَّهُمَا صِفْرًا خَائِبَتَيْنِ.”

Artinya: “Sesungguhnya Allah itu Maha Pemalu dan Maha Mulia. Dia malu jika seseorang mengangkat kedua tangannya kepada-Nya, lalu mengembalikannya dalam keadaan kosong dan kecewa.” (HR. Abu Dawud, no. 1488; dishahihkan oleh Al-Albani)

Sifat malu ini hendaknya menjadi motivasi bagi kita untuk meneladani sifat Allah dengan menjaga kesopanan dan kehormatan diri.

═══✺══✺══✺═══

Sahabat Sunnah, silakan share. Semoga Allah membuka pintu kebaikan melalui kita… Aamiin.

✍ Abu Yasyfik Sudirman, S.Ag.