Sikap Ridha: Kunci Ketenangan Hidup
Hasan Al-Basri rahimahullah berkata:
“Barang siapa yang ridha dengan apa yang Allah tetapkan untuknya, maka itu akan melapangkannya dan Allah memberkahinya. Dan barang siapa yang tidak ridha, maka Allah tidak akan melapangkannya dan tidak akan memberkahinya.”
(Hilyatul Auliya’, Juz 2, Halaman 134)
Makna dan Faedah Atsar
Sikap ridha adalah salah satu amal hati yang agung. Ia merupakan cerminan dari kesempurnaan iman seseorang kepada Allah dan pemahaman bahwa segala sesuatu yang Allah tetapkan pasti mengandung hikmah. Berikut adalah beberapa pelajaran penting terkait sikap ridha:
1. Ridha: Menerima dan Puas dengan Ketetapan Allah
Ridha adalah sikap menerima dengan lapang dada apa yang Allah tetapkan, baik berupa nikmat maupun musibah.
Sikap ini mengajarkan bahwa sebagai hamba, kita harus memahami bahwa segala sesuatu yang Allah berikan, baik rezeki, kesehatan, atau ujian, adalah yang terbaik untuk kita. Sikap ini mencerminkan kesempurnaan penghambaan kepada Allah.
2. Ridha Membawa Ketenangan Jiwa
Orang yang ridha akan merasa tenang, karena ia meyakini bahwa Allah Maha Bijaksana dalam menetapkan takdir. Ketika hati merasa cukup dengan apa yang Allah berikan, seseorang tidak akan diliputi oleh keluh kesah, iri hati, atau kekecewaan.
3. Keberkahan dalam Ridha
Ridha akan mendatangkan keberkahan, yaitu keberlimpahan manfaat dari apa yang dimiliki.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Kekayaan itu bukanlah banyaknya harta, tetapi kekayaan yang sebenarnya adalah kaya hati.”
(HR. Bukhari, no. 6446; Muslim, no. 1051)
Keberkahan tidak selalu berupa harta yang melimpah, tetapi hati yang lapang, ketenangan jiwa, dan kehidupan yang damai.
4. Ketidakridhaan Membawa Kesempitan Hidup
Sebaliknya, orang yang tidak ridha akan selalu merasa kurang, meskipun memiliki banyak harta atau kenikmatan. Hidupnya akan terasa sempit, baik secara lahir maupun batin, karena hatinya dipenuhi dengan keluhan dan ketidakpuasan.
5. Ridha: Amal Hati yang Berat namun Berpahala Besar
Ridha termasuk amal hati yang membutuhkan keimanan kuat, karena ia menuntut seseorang untuk berserah penuh kepada Allah tanpa mengeluh, bahkan dalam kondisi sulit.
Ridha adalah bentuk tertinggi dari tawakal dan syukur, sehingga ia memiliki kedudukan yang tinggi di sisi Allah.
Refleksi dan Motivasi
Menggapai ridha Allah membutuhkan latihan hati yang terus-menerus. Di tengah ujian hidup, ridha akan membuat kita lebih kuat dan sabar. Di tengah nikmat, ridha akan menghindarkan kita dari kesombongan dan ketamakan.
Mari kita berusaha menanamkan sikap ridha dalam kehidupan sehari-hari, dengan keyakinan bahwa apa pun yang Allah tetapkan adalah yang terbaik untuk kita. Dengan ridha, kita akan merasakan ketenangan, keberkahan, dan kedekatan kepada Allah.
Semoga Allah memudahkan kita untuk menjadi hamba yang ridha atas segala ketetapan-Nya. Aamiin.
Sahabat Sunnah, silakan bagikan artikel ini agar semakin banyak orang yang terinspirasi untuk mengamalkan sikap ridha. Semoga menjadi ladang pahala dan kebaikan bagi kita semua.
✍ Abu Yasyfik Sudirman, S.Ag.