Memilih Teman
Enak rasanya jika buka sosial media isi di beranda penuh dengan Ilmu, Insipirasi, Motivasi, Ngajak kebaikan, Video kajian, Poster-Poster Nasihat, Postingan yang bermanfaat.
Bukan Foto Selfie, Ngumbar aurat, Joged-Joged, Ngeluh, Pamer, Ghibah, Kata-kata kasar, Konten-konten Maksiat, Menghujat.
Sebab menjaga pendengaran dan menundukkan padangan bukan hanya di dunia nyata saja, tapi juga di dunia maya.
Karena itu ikuti dan penuhi list pertemanan anda dengan orang-orang yang dapat memberi manfaat kebaikan lewat postingannya.
Sehingga setiap anda membuka sosial media yang anda lihat adalah suatu kebaikan dan anda bisa mengambil manfaat kebaikan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga memerintahkan kepada kita agar memilih teman dalam bergaul. Dalam sebuah hadits beliau bersabda :
المرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل
“Agama Seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah, no. 927)
Bukan tanpa sebab Rasululllah ﷺ memerintahkan kita agar memperhatikan siapa yang menjadi teman dekat kita, Karena tabiat manusia adalah seringkali mengikuti kebiasaan teman dekatnya,
Jika teman dekatnya adalah seseorang yang hobby dengan maksiat, maka lambat laun pasti ia juga akan terpengaruh atau minimal terkena dampak keburukannya, demikian pula sebaliknya jika teman dekatnya adalah orang yang baik dan shalih, Maka ia juga akan mendapat kebaikan darinya.
Sebab itu hendaknya kita selektif dalam memilih teman dan memperhatikan siapa yang menjadi teman kita.
Dan adapun kriteria teman yang baik Ibnu Qudamah Al Maqdisi rahimahullah memberikan kita sebuah ciri-cirinya, beliau berkata :
وفى جملة، فينبغى أن يكون فيمن تؤثر صحبته خمس خصال : أن يكون عاقلاً حسن الخلق غير فاسق ولا مبتدع ولا حريص على الدنيا
“ Secara umum, hendaknya orang yang engkau pilih menjadi sahabat memiliki lima sifat berikut : orang yang berakal, memiliki akhlak yang baik, bukan orang fasik, bukan ahli bid’ah, dan bukan orang yang rakus dengan dunia” (Mukhtasar Minhajul Qashidin 2/36).
Semoga Allah ﷻ anugerah kita teman-teman yang baik dan shalih, serta menjauhkan kita dari pengaruh teman-teman yang buruk yang dapat merusak kehidupan dunia maupun akhirat kita kelak.