Bertakwa dengan lisan dan perbuatan adalah pondasi utama dalam menjalani kehidupan seorang mukmin. Allah Ta’ala sendiri telah memberikan arahan yang sangat jelas dalam firman-Nya di QS. Al-Ahzab (33:70): “يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَقُولُوا۟ قَوْلًۭا سَدِيدًۭا”. Ayat yang mulia ini, yang berarti “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar,” adalah perintah tegas dari Sang Pencipta.
Faedah dari ayat ini sangatlah mendalam dan menjadi panduan hidup bagi kita semua. Ini adalah perintah dari Allah agar kita bertakwa kepada-Nya dalam semua hal, mencakup seluruh aspek kehidupan kita, baik itu ucapan maupun perbuatan. Takwa bukan hanya sekadar ritual keagamaan, melainkan sebuah kondisi hati yang senantiasa sadar akan pengawasan Allah, yang kemudian terefleksi dalam setiap lisan dan perbuatan kita.
Lisan adalah salah satu nikmat terbesar yang diberikan Allah kepada manusia. Dengan lisan, kita bisa mengucapkan kalimat syahadat, membaca Al-Qur’an, berzikir, atau menyampaikan kebenaran. Namun, lisan juga bisa menjadi penyebab dosa besar jika tidak dijaga. Perkataan yang benar (qaulan sadida) berarti perkataan yang jujur, adil, tidak mengandung dusta, fitnah, atau ghibah. Ia adalah perkataan yang bermanfaat, yang membawa maslahat, dan menjauhkan dari mudarat. Memelihara lisan adalah bagian integral dari bertakwa dengan lisan dan perbuatan. Anda bisa menemukan lebih banyak tentang pentingnya menjaga lisan dalam Islam di situs kami.
Selain lisan, takwa juga harus termanifestasi dalam setiap perbuatan kita. Mulai dari cara kita berinteraksi dengan keluarga, tetangga, rekan kerja, hingga cara kita mencari nafkah dan bermuamalah. Setiap langkah, setiap tindakan, harus didasari pada ketaatan kepada Allah dan menjauhi larangan-Nya. Perbuatan yang benar adalah perbuatan yang sesuai dengan syariat, membawa kebaikan bagi diri sendiri dan orang lain, serta menjauhi segala bentuk kezaliman dan kemaksiatan. Pentingnya mengamalkan setiap perintah Allah tidak dapat dipisahkan dari upaya kita untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Jadi, bertakwa dengan lisan dan perbuatan berarti menyelaraskan hati, ucapan, dan tindakan kita sesuai dengan kehendak Allah. Ini adalah jalan menuju keberkahan hidup, ketenangan jiwa, dan kebahagiaan di dunia serta akhirat. Sebagai referensi lebih lanjut mengenai tafsir ayat ini dan makna takwa secara komprehensif, Anda bisa merujuk pada situs-situs tafsir terkemuka seperti Tafsirweb.com.
Semoga kita semua diberikan kekuatan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk senantiasa bertakwa dengan lisan dan perbuatan, sehingga setiap untaian kalimat dan setiap langkah kita menjadi amal kebaikan yang diterima di sisi-Nya.