Faidah

Bahaya Jika Ibu Suka Menyumpahi Anak: Peringatan Keras dalam Islam

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar, bahkan menyaksikan, seorang ibu melontarkan kata-kata buruk atau sumpah kepada anak-anaknya. Entah itu karena kesal, lelah menghadapi kenakalan anak, atau bahkan sekadar bercanda. Perilaku ini, di mana ibu suka menyumpahi anak, sayangnya telah menjadi kebiasaan yang mendarah daging bagi sebagian orang tanpa disadari bahaya dan dosanya.

Kata-kata seperti ‘dasar anak bandel’, ‘tolol kamu’, ‘anak bodoh’, atau ‘goblok’ kerap terlontar. Padahal, Islam memberikan larangan menyumpahi anak yang sangat tegas.


Peringatan Nabi ï·º: Lisan yang Bisa Jadi Doa Terkabul

Larangan ini tidak hanya berlaku saat marah, tetapi juga saat bercanda. Alasannya sangat mendasar, yaitu karena adanya waktu-waktu istimewa di mana doa, baik atau buruk, bisa dikabulkan oleh Allah Ta’ala.

📖 Dari Jabir bin Abdullah Radhiyallahu anhu, Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam bersabda:

”Janganlah kalian menyumpahi diri kalian, dan jangan pula menyumpahi anak-anak kalian dan harta kalian, kalian tidak mengetahui saat permintaan (do’a) dikabulkan sehingga Allah akan mengabulkan sumpah itu.” (HR. Muslim)

Implikasi Hadis bagi Orang Tua

Hadis ini mengajarkan kita tentang bahaya menyumpahi diri sendiri dan keluarga:

  • Lisan Ibu Ibarat Pedang: Lisan orang tua, terutama ibu, memiliki kekuatan yang luar biasa. Doa yang tulus, bahkan ucapan spontan saat marah, bisa bertepatan dengan waktu dikabulkannya doa.
  • Waktu Dikabulkan Rahasia Allah: Kita tidak mengetahui kapan waktu pengabulan doa (mustajab). Oleh karena itu, kita dilarang menyumpahi agar sumpah buruk itu tidak terkabulkan.

Bayangkan jika kata-kata kotor ke anak yang keluar saat kita marah, justru dikabulkan oleh Allah. Ini akan menjadi penyesalan abadi.


Alasan “Hanya Bercanda” Tidak Diterima

Banyak ibu yang berdalih bahwa mereka tidak bermaksud demikian dan hanya sekadar untuk mengingatkan anak. Alasan ini tidak dapat diterima karena larangan dari Rasulullah ï·º sudah jelas dan tegas.

Mengapa Alasan “Hanya Ingin Mengingatkan” Berbahaya?

  1. Melanggar Sunnah: Larangan dalam hadis tersebut bersifat umum, mencakup segala niat. Melanggar larangan Nabi ï·º adalah dosa, terlepas dari niat “baik” kita untuk mengingatkan.
  2. Merusak Mental Anak: Selain bahaya spiritual, kata-kata negatif seperti ‘bodoh’ atau ‘tolol’ yang diucapkan oleh ibu justru merusak harga diri dan mental anak. Ucapan itu akan terekam dalam bawah sadar anak.
  3. Kebiasaan Buruk: Perkataan ibu bisa jadi doa; jika hal ini menjadi kebiasaan yang mendarah daging, maka potensi terkabulnya sumpah buruk itu akan semakin besar.

Solusi dan Adab Lisan Orang Tua

Lantas, apa yang harus dilakukan ketika kita kesal dengan kenakalan anak?

Kondisi EmosiAdab Lisan yang DianjurkanKeutamaan Amal
Saat Marah/KesalDiam. Ambil wudu, beristighfar, dan menjauhi anak sejenak untuk mengendalikan manajemen emosi di medsos maupun di rumah.Mencegah bahaya dan melatih kesabaran.
Saat Ingin MenasihatiUbah kata-kata negatif menjadi doa orang tua untuk anak yang positif. Contoh: Alih-alih “Dasar anak malas!”, ganti dengan “Nak, semoga Allah menjadikanmu anak yang rajin.”Menanamkan optimisme dan mendapatkan pahala.
Sebagai KebiasaanBiasakan lisan mengucapkan doa yang baik-baik, bahkan dalam candaan. Ibu adalah madrasah pertama, yang lisannya harus penuh berkah.Mengalirkan keberkahan di pagi hari ke dalam rumah.

Export to Sheets

Jangan lupa berdoalah kepada Allah agar Dia Yang Maha Kuasa merubah kebiasaan buruk ini. Sesungguhnya hati ibu ada dalam genggaman-Nya.


Kesimpulan: Lisan Ibu, Doa Seorang Nabi

Nasihat Ustadzah Ummu Raihanah sangat dalam: “Sesungguhnya doa tulus seorang ibu ibarat doa seorang Nabi kepada ummatnya.” Kekuatan lisan ini adalah anugerah, bukan alat untuk melaknat.

Mari kita jaga lisan kita. Hindari perkataan ibu bisa jadi doa yang buruk, dan ubahlah menjadi doa orang tua untuk anak yang mendatangkan kebaikan dan keselamatan dunia akhirat. Ini adalah investasi terbaik bagi anak shalih dambaan orang tua.

Rincian