Islam adalah agama yang menjunjung tinggi kehormatan dan harga diri setiap manusia. Salah satu bentuk akhlak buruk yang dilarang keras dalam Islam adalah mengolok-olok atau merendahkan orang lain. Al-Qur’an telah memberikan peringatan yang jelas dalam hal ini.
📖 Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala
يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا يَسْخَرْ قَوْمٌۭ مِّن قَوْمٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُونُوا۟ خَيْرًۭا مِّنْهُمْ
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, karena boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik daripada mereka yang mengolok-olok.”
(QS. Al-Hujurat: 11)
Ayat ini merupakan peringatan langsung dari Allah kepada orang-orang beriman agar menjaga lisan dan sikap mereka terhadap sesama.
Faedah dan Pelajaran dari Ayat Ini
- Mengolok-olok Berasal dari Kesombongan
Biasanya, orang merendahkan orang lain karena merasa lebih baik, lebih pintar, lebih kaya, atau lebih terhormat. Namun, dalam pandangan Allah, takwa adalah ukuran kemuliaan, bukan status duniawi. - Siapa yang Diolok Bisa Lebih Mulia
Ayat ini mengingatkan bahwa bisa jadi orang yang diremehkan justru lebih tinggi derajatnya di sisi Allah. Maka, bersikap rendah hati dan tawadhu’ adalah kunci keselamatan. - Larangan Berlaku untuk Individu dan Kelompok
Allah menggunakan kata “qawm” (kaum), menunjukkan bahwa larangan ini tidak hanya berlaku antar individu, tapi juga antar kelompok, suku, bahkan komunitas.
Implementasi dalam Kehidupan Sehari-hari
Di era media sosial, kebiasaan merendahkan orang lain melalui komentar, sindiran, atau candaan yang menyinggung makin marak. Padahal, sikap seperti ini bisa mengundang murka Allah. Maka, mari kita jaga lisan dan tulisan kita, dan perbaiki akhlak kita dengan menghormati sesama Muslim tanpa memandang status sosial, ekonomi, atau latar belakang mereka.
═══✺══✺══✺═══
Sahabat Sunnah, silakan bagikan artikel ini sebagai bentuk nasihat sesama Muslim.
Semoga Allah membuka pintu kebaikan melalui kita semua… aamiin 🤲
✍ Abu Yasyfik Sudirman, S.Ag.