Mempelajari ilmu agama seringkali dianggap sebagai kegiatan sampingan, padahal dalam Islam, ia adalah pondasi utama kehidupan seorang mukmin. Tidak ada amalan yang lebih mulia dan memberikan manfaat lebih besar daripada menuntut ilmu agama. Berbagai dalil dari Al-Qur’an dan Sunnah, serta perkataan para ulama, secara gamblang menjelaskan keutamaan belajar agama yang luar biasa.
Berikut adalah beberapa keutamaan yang menunjukkan mengapa belajar agama harus menjadi prioritas setiap Muslim:
1. Derajat Tinggi di Sisi Allah
Allah Subhanahu wa Ta’ala menjanjikan kedudukan mulia bagi hamba-hamba-Nya yang beriman dan berilmu.
๐ Allah berfirman: “ููุฑูููุนู ุงูููููู ุงูููุฐูููู ุขู ููููุง ู ููููู ู ููุงูููุฐูููู ุฃููุชููุง ุงููุนูููู ู ุฏูุฑูุฌูุงุชู” Artinya: โAllah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.โ (QS. Al-Mujฤdilah: 11)
Ini adalah janji yang pasti dari Allah. Belajar agama adalah jalan tercepat untuk mendapatkan kemuliaan ini, baik di dunia maupun di akhirat.
2. Jalan Menuju Surga
Menuntut ilmu agama bukan hanya sekadar proses belajar, melainkan sebuah ibadah yang secara langsung akan dimudahkan jalannya menuju surga.
๐ Hadis Nabi ๏ทบ: “ู ููู ุณููููู ุทูุฑููููุง ููููุชูู ูุณู ููููู ุนูููู ูุงุ ุณูููููู ุงูููููู ูููู ุจููู ุทูุฑููููุง ุฅูููู ุงููุฌููููุฉู” Artinya: โBarang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.โ (HR. Muslim)
Setiap langkah yang diambil untuk menuntut ilmu akan menjadi bekal berharga yang mengarahkan kita pada keselamatan abadi di akhirat.
3. Saksi Kebenaran Tauhid
Orang-orang yang berilmu memiliki posisi yang sangat istimewa di hadapan Allah. Mereka disejajarkan dengan para malaikat dalam hal kesaksian terhadap keesaan Allah (tauhid).
๐ Allah Ta’ala berfirman: “ุดูููุฏู ุงูููููู ุฃูููููู ููุง ุฅููููฐูู ุฅููููุง ูููู ููุงููู ูููุงุฆูููุฉู ููุฃูููููุง ุงููุนูููู ู…” Artinya: โAllah menyatakan bahwa tiada ilah selain Dia, begitu juga para malaikat dan orang-orang yang berilmu…โ (QS. ฤli โImrฤn: 18)
Ini adalah kemuliaan yang sangat agung. Hanya orang berilmu yang mampu memahami dan menyaksikan kebenaran tauhid dengan yakin dan penuh keadilan.
4. Melahirkan Rasa Takut kepada Allah
Ilmu yang sejati akan menghasilkan buah yang paling manis: rasa takut dan tunduk kepada Allah. Semakin seseorang mengenal Allah dan keagungan-Nya, semakin besar pula rasa takut yang ia rasakan.
๐ Allah Ta’ala berfirman: “ุฅููููู ูุง ููุฎูุดูู ุงูููููู ู ููู ุนูุจูุงุฏููู ุงููุนูููู ูุงุกู” Artinya: โSesungguhnya yang paling takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya adalah orang-orang yang berilmu.โ (QS. Fฤแนญir: 28)
Rasa takut ini akan mendorongnya untuk menjauhi maksiat dan senantiasa beramal shalih.
5. Lebih Utama dari Ibadah Sunnah
Dalam Islam, ilmu agama lebih mulia daripada ibadah sunnah yang dilakukan tanpa ilmu.
๐ Hadis Nabi ๏ทบ: “ููุถููู ุงููุนูุงููู ู ุนูููู ุงููุนูุงุจูุฏู ููููุถูููู ุนูููู ุฃูุฏูููุงููู ู” Artinya: โKeutamaan orang berilmu dibanding ahli ibadah seperti keutamaanku atas orang yang paling rendah di antara kalian.โ (HR. Tirmiลผฤซ)
Ini menunjukkan bahwa ibadah yang benar dan diterima adalah ibadah yang dilandasi ilmu.
6. Pewaris Para Nabi
Para ulama adalah pewaris para nabi, karena mereka mengemban amanah untuk menjaga dan menyampaikan ilmu yang diwariskan oleh para nabi.
๐ Hadis Nabi ๏ทบ: “ุฅูููู ุงููุนูููู ูุงุกู ููุฑูุซูุฉู ุงููุฃูููุจูููุงุกู” Artinya: โSesungguhnya ulama itu pewaris para nabi.โ (HR. Abลซ Dฤwลซd dan Tirmiลผฤซ)
Dengan belajar agama, kita mengambil bagian dari warisan yang paling berharga ini.
Kesimpulan
Berdasarkan semua dalil di atas, keutamaan belajar agama sangatlah jelas. Ia adalah jalan menuju surga, menaikkan derajat seseorang, melahirkan ketakwaan, dan menjadikan kita pewaris para nabi. Seperti yang dikatakan Imam Ahmad, “Manusia lebih butuh kepada ilmu daripada butuh kepada makan dan minum,” karena ilmu adalah bekal untuk keselamatan abadi.
Mari kita jadikan menuntut ilmu agama sebagai prioritas utama dalam hidup, karena itulah investasi terbaik untuk dunia dan akhirat.