Bukti Mengingkari Pertemuan dengan Allah Ta’ala
Refleksi dari Surah Ar-Rum Ayat 8
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak dari kita yang sering kali lupa untuk merenungkan tujuan hidup yang sebenarnya. Allah Ta’ala dengan jelas mengingatkan kita melalui firman-Nya dalam Surah Ar-Rum ayat 8:
أَوَلَمْ يَتَفَكَّرُوا فِي أَنفُسِهِم ۗ مَّا خَلَقَ اللَّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا إِلَّا بِالْحَقِّ وَأَجَلٍ مُّسَمًّى ۗ وَإِنَّ كَثِيرًا مِّنَ النَّاسِ بِلِقَاءِ رَبِّهِمْ لَكَافِرُونَ
“Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka? Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan waktu yang ditentukan. Dan sesungguhnya kebanyakan di antara manusia benar-benar ingkar akan pertemuan dengan Tuhannya.”
Ayat ini mengingatkan kita tentang pentingnya merenungkan penciptaan langit, bumi, dan segala isinya. Allah menciptakan semua ini dengan tujuan yang benar dan waktu yang sudah ditentukan. Namun, sayangnya, banyak manusia yang mengingkari pertemuan dengan Tuhan mereka, bahkan tidak mempersiapkan diri dengan amal sholeh untuk hari kiamat.
Bukti Ingkarnya Manusia Terhadap Pertemuan dengan Allah
Salah satu bukti nyata dari ingkarnya manusia terhadap pertemuan dengan Allah adalah ketidakpedulian mereka dalam mempersiapkan bekal amal sholeh. Hari kiamat adalah suatu kepastian yang akan dihadapi setiap makhluk hidup. Namun, tidak sedikit dari kita yang lalai, tenggelam dalam urusan dunia, dan melupakan kewajiban untuk mempersiapkan diri menghadap Allah Ta’ala.
Renungkanlah, sudahkah kita mempersiapkan amal sholeh yang cukup sebagai bekal untuk menghadap Sang Pencipta? Ataukah kita termasuk orang-orang yang disebutkan dalam ayat ini, yang ingkar dan tidak mau memikirkan tentang pertemuan dengan Allah?
Pentingnya Memikirkan Pertemuan dengan Allah
Memikirkan pertemuan dengan Allah Ta’ala bukan sekadar kewajiban, tetapi juga bentuk keimanan yang nyata. Dengan merenungkan kehidupan ini dan segala ciptaan-Nya, kita akan semakin sadar bahwa hidup di dunia ini hanya sementara. Semua yang kita lakukan di dunia akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah pada hari kiamat nanti.
Sebagai umat Muslim, kita diajarkan untuk selalu berbuat kebaikan, menjauhi larangan-Nya, dan mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk hari yang pasti datang, yaitu hari kiamat. Jangan sampai kita termasuk golongan yang disebutkan dalam ayat ini, yang mengingkari pertemuan dengan Allah karena tidak mempersiapkan diri dengan amal sholeh.
Kesimpulan
Allah Ta’ala telah memberi kita peringatan yang jelas melalui ayat-ayat-Nya. Sudah menjadi kewajiban kita sebagai hamba untuk merenungkan, memahami, dan mempersiapkan diri dengan baik. Semoga kita termasuk orang-orang yang senantiasa ingat akan pertemuan dengan Allah dan mempersiapkan bekal amal sholeh sebagai persiapan untuk hari kiamat.
Semoga Allah membuka pintu kebaikan melalui kita semua. Aamiin.
✍ Abu Yasyfik Sudirman, S.Ag.