Islam Melarang Ghibah dan Mencela Sesama Muslim
Dalam kehidupan sehari-hari, tidak jarang kita menjumpai perilaku menggunjing (ghibah) dan mencela yang seolah menjadi hal biasa dalam pergaulan. Padahal, dalam Islam, kedua perbuatan tersebut merupakan dosa besar yang bisa merusak hubungan persaudaraan dan menimbulkan kebencian di tengah umat.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Surah Al-Hujurat ayat 12:
“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain.”
(QS. Al-Hujurat: 12)
Tafsir dan Faedah Ayat
Ayat ini merupakan peringatan tegas dari Allah kepada orang-orang beriman untuk menjaga lisan dan hati mereka. Beberapa pelajaran yang bisa diambil dari ayat tersebut antara lain:
- Jauhi prasangka buruk (su’uzhon): Karena sebagian dari prasangka adalah dosa.
- Hindari tajassus (mencari-cari kesalahan orang lain): Islam mengajarkan kita untuk menutupi aib, bukan membongkar kekurangan saudara kita.
- Larangan menggunjing: Ghibah diibaratkan seperti memakan daging saudaranya yang sudah mati, sebuah perumpamaan yang menunjukkan betapa kejinya perbuatan ini di sisi Allah.
Mengapa Ghibah dan Mencela Dilarang?
1. Merusak Ukhuwah Islamiyah
Menggunjing dan mencela menciptakan permusuhan dan kebencian. Umat Islam diperintahkan untuk hidup rukun dan saling mencintai sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:
“Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim yang lain, tidak menzaliminya dan tidak menyerahkannya (kepada musuh).”
(HR. Bukhari dan Muslim)
2. Menyebabkan Dosa Besar
Perkataan yang keluar dari lisan bisa menjadi sebab seseorang terjerumus ke dalam neraka. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Tahukah kalian apa itu ghibah? Mereka menjawab: Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui. Beliau bersabda: Engkau menyebutkan sesuatu yang tidak disukai oleh saudaramu di belakangnya.”
(HR. Muslim)
3. Menodai Akhlak Seorang Muslim
Seorang Muslim yang baik adalah yang menjaga lisannya dari menyakiti orang lain, sebagaimana sabda Nabi ﷺ:
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Cara Menghindari Ghibah dan Mencela
- Latih diri untuk husnuzhon (berbaik sangka)
- Jaga lisan dan hati dari membicarakan orang lain
- Berkumpul dengan orang-orang shalih
- Perbanyak dzikir dan membaca Al-Qur’an
- Ingat selalu bahwa Allah Maha Mengetahui setiap ucapan
Penutup
Sahabat Muslim, menjaga lisan adalah bentuk ketaatan kepada Allah dan bukti keimanan kita. Mari jauhi ghibah, mencela, dan mencari-cari kesalahan orang lain. Jadilah hamba Allah yang saling menyayangi, menjaga ukhuwah, dan mempererat tali persaudaraan. Sebarkan pesan ini sebagai bentuk dakwah dan nasihat kebaikan.
“Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Ditulis oleh: Abu Yasyfik Sudirman, S.Ag.
Semoga Allah membuka pintu kebaikan melalui kita semua. Aamiin.