Dunia Sesaat, Akhirat Selamanya
Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata:
الدُّنْيَا سَاعَةٌ فَاجْعَلْهَا طَاعَةً
Artinya: “Dunia hanya sesaat, maka jadikanlah ia untuk taat.”
Referensi: Hilyat al-Auliya, Abu Nu’aim, 1/76.
Faedah:
- Kehidupan dunia sangat singkat
Kehidupan dunia diumpamakan seperti “sesaat”. Waktu yang kita miliki sangat terbatas, sehingga kita harus memanfaatkannya dengan sebaik mungkin untuk hal-hal yang bermanfaat, terutama untuk ketaatan kepada Allah. Jangan biarkan waktu berlalu dalam kesia-siaan. - Dunia hanyalah fase sementara
Dunia hanya sementara dibandingkan dengan kehidupan akhirat yang kekal abadi. Maka, tidak sepantasnya kita terlalu tenggelam dalam urusan duniawi. Fokus utama kita haruslah beribadah dan berbuat kebaikan, mengumpulkan amal untuk kehidupan setelah kematian. - Kesenangan duniawi fana
Mengejar kesenangan duniawi yang fana tidaklah sebanding dengan keuntungan yang akan kita peroleh di akhirat melalui ketaatan. Dunia bisa memberikan kebahagiaan sementara, tapi akhirat menjanjikan keberuntungan abadi. - Tujuan hidup adalah beribadah
Tujuan utama kehidupan manusia di dunia ini adalah beribadah kepada Allah. Dunia hanyalah tempat persinggahan sementara untuk mengumpulkan amal kebajikan sebagai bekal akhirat. Bukan tempat untuk memprioritaskan kesenangan duniawi semata. - Bekal amal shaleh untuk akhirat
Dengan menyadari bahwa kehidupan dunia ini sementara dan akhirat selamanya, kita akan lebih termotivasi untuk terus beramal shaleh. Ini akan memudahkan seseorang dalam mempersiapkan diri menuju kehidupan akhirat yang abadi.
Sahabat Sunnah, bagikan kebaikan ini
Semoga Allah membuka pintu kebaikan melalui kita… aamiin.
✍ Abu Yasyfik Sudirman, S.Ag.