Biografi Singkat Bilal bin Rabah
Bilal bin Rabah radhiyallahu ‘anhu adalah salah satu sahabat Rasulullah ﷺ yang paling dikenal dalam sejarah Islam. Ia berasal dari Habsyi (sekarang Ethiopia) dan merupakan seorang budak milik Umayyah bin Khalaf sebelum memeluk Islam.
Setelah masuk Islam, Bilal menghadapi penyiksaan berat karena mempertahankan keimanannya. Dalam derita itu, ia tetap tegar menyebut: “Ahad… Ahad” (Allah Yang Maha Esa). Keteguhan imannya membuatnya dibebaskan oleh Abu Bakar Ash-Shiddiq رضي الله عنه.
Bilal kemudian menjadi muadzin pertama dalam Islam atas perintah langsung Rasulullah ﷺ. Suaranya yang merdu dalam mengumandangkan adzan menjadi simbol syiar Islam yang terus dikenang hingga hari ini.
Ia juga turut serta dalam berbagai peperangan bersama Nabi, termasuk Perang Badr, menunjukkan kesetiaan dan keberaniannya dalam menegakkan agama Allah.
Pelajaran Berharga dari Kisah Bilal bin Rabah
1. Keteguhan Iman di Tengah Ujian
Bilal mengajarkan kepada kita arti istiqamah dalam iman, bahkan saat menghadapi siksaan yang berat.
“Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan mengatakan: ‘Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji?”
— (QS. Al-‘Ankabut: 2)
2. Pentingnya Membantu Orang Tertindas
Abu Bakar رضي الله عنه memberi teladan dalam membebaskan Bilal, yang menunjukkan keutamaan menolong saudara seiman yang terzalimi.
3. Kemuliaan Karena Iman dan Amal Shaleh
Bilal mencapai kedudukan mulia karena keikhlasan dan pengorbanannya.
“Wahai Bilal, aku mendengar suara sandalmu di surga.”
— (HR. Bukhari dan Muslim)
4. Keutamaan Adzan dan Peran Muadzin
Menjadi muadzin pertama, Bilal memperlihatkan betapa pentingnya adzan dalam syiar dan ibadah kaum muslimin.
“Apabila kamu mendengar adzan, maka ucapkanlah seperti apa yang diucapkan oleh muadzin.”
— (HR. Bukhari)
📢 Sahabat Sunnah, jangan ragu untuk membagikan kisah inspiratif ini. Semoga Allah menjadikan kita bagian dari penyebar kebaikan. Aamiin.
✍ Ditulis oleh: Abu Yasyfik Sudirman, S.Ag.