Berdakwah dengan Lemah Lembut: Hikmah dari Surah Thaha Ayat 44
Allah Ta’ala berfirman:
فَقُولَا لَهُ قَوْلًا لَّيِّنًا لَّعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَىٰ
“Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya (Fir’aun) dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia sadar atau takut.”
(QS. Thaha: 44)
Faedah Ayat
- Berdakwah dengan Lemah Lembut adalah Sunnah
Dalam ayat ini, Allah mengajarkan kita untuk berdakwah dengan penuh kelembutan, bahkan kepada sosok seperti Fir’aun yang dikenal sebagai pemimpin paling sombong dan zalim. Jika kepada Fir’aun saja diperintahkan lembut, apalagi kepada orang tua, keluarga, atau tetangga kita yang masih memiliki hati terbuka. - Tidak Boleh Berputus Asa dari Hidayah
Allah tetap memerintahkan Nabi Musa dan Nabi Harun untuk berdakwah kepada Fir’aun, meskipun dia mengaku sebagai Tuhan. Ini menunjukkan bahwa seorang dai tidak boleh berputus asa terhadap hidayah seseorang. Selama hayat masih dikandung badan, tetaplah optimis dan berusaha dengan penuh kesabaran. - Ucapan Lemah Lembut Lebih Mudah Diterima
Hati manusia cenderung lebih mudah menerima nasihat yang disampaikan dengan cara lembut daripada ucapan yang kasar. Oleh karena itu, menjaga adab dalam berbicara adalah bagian penting dari dakwah yang efektif. - Metode Dakwah yang Efektif dan Bijaksana
Dakwah bukan hanya tentang menyampaikan kebenaran, tetapi juga tentang memilih cara dan metode yang terbaik agar pesan tersebut dapat diterima dengan baik. Para dai harus mencontoh Nabi Musa dan Harun dalam hal ini.
Penutup
Sahabat sunnah, mari kita terus menghidupkan semangat berdakwah dengan kelembutan. Sebarkan kebaikan melalui tutur kata yang santun dan penuh hikmah. Semoga Allah menjadikan kita jalan hidayah bagi orang lain.
✍ Abu Yasyfik Sudirman, S.Ag