Tahan Amarah: Ukuran Kekuatan Sejati dalam Islam
Marah adalah salah satu emosi yang dapat mengganggu kestabilan mental dan spiritual seseorang. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menekankan pentingnya menahan amarah sebagai bentuk kekuatan sejati. Berikut penjelasan hadis dan ayat Al-Qur’an yang mendukung nilai-nilai pengendalian diri ini:
Dalil Hadis tentang Menahan Amarah
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ، إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ”
“Orang yang kuat bukanlah yang pandai bergulat, tetapi orang yang kuat adalah yang mampu mengendalikan dirinya saat marah.”
(HR. Bukhari no. 6114, Muslim no. 2609)
Hadis ini mengajarkan bahwa kekuatan sejati bukan terletak pada kemampuan fisik atau keterampilan bertarung, melainkan kemampuan mengendalikan diri saat marah.
Pengendalian Diri dalam Perspektif Al-Qur’an
Dalam Al-Qur’an, Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan sifat-sifat orang yang bertakwa:
“وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ”
“Dan orang-orang yang menahan amarahnya serta memaafkan (kesalahan) orang lain.”
(QS. Ali ‘Imran: 134)
Ayat ini menunjukkan bahwa kemampuan menahan amarah dan memaafkan orang lain adalah bagian dari karakteristik orang bertakwa. Sifat ini bukan hanya mendatangkan ketenangan diri tetapi juga meningkatkan keharmonisan sosial.
Faedah dan Manfaat Menahan Amarah
✓ Kekuatan Spiritual dan Mental: Pengendalian diri saat marah adalah bentuk kekuatan yang lebih tinggi daripada sekadar kekuatan fisik. Ini menunjukkan ketakwaan dan keimanan yang kuat pada Allah.
✓ Menghindari Dosa dan Tindakan Negatif: Emosi marah yang tidak dikendalikan bisa menyebabkan perilaku buruk seperti kekerasan, fitnah, atau ucapan yang melukai orang lain. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menunjukkan bahwa menahan amarah adalah jalan untuk melindungi diri dari dosa-dosa ini.
✓ Menjaga Hubungan Sosial: Menahan amarah membantu menjaga hubungan dengan sesama agar tidak rusak oleh kata-kata atau tindakan yang dilakukan saat emosi memuncak.
✓ Kesabaran sebagai Akhlak Terpuji: Kesabaran sangat ditekankan dalam Islam. Orang yang mampu menahan amarahnya mencapai kesabaran tingkat tinggi. Allah Ta’ala berfirman:
“إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ”
“Sesungguhnya hanya orang-orang bersabarlah yang disempurnakan pahala mereka tanpa batas.”
(QS. Az-Zumar: 10)
Tips Praktis Menahan Amarah dalam Kehidupan Sehari-hari
- Beristighfar dan Mengingat Allah: Saat marah, mengucapkan “A’udzu billahi minasy-syaithanir-rajim” (Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk) bisa membantu menenangkan hati.
- Diam dan Tidak Bereaksi Cepat: Diam saat marah membantu menghindari perkataan atau tindakan yang dapat disesali.
- Mengubah Posisi: Berdasarkan hadis Nabi, jika marah saat berdiri, cobalah untuk duduk; jika duduk masih marah, berbaringlah untuk meredakan amarah.
Kesimpulan
Menahan amarah adalah bentuk kekuatan sejati yang tidak hanya memperkuat iman, tetapi juga melindungi diri dan lingkungan sosial dari dampak negatif emosi. Mengendalikan emosi marah mendatangkan kedamaian, meningkatkan kesabaran, dan mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
═══✺══✺══✺═══
Sahabat Sunnah, silahkan share.
Semoga Allah membuka pintu kebaikan melalui kita… aamiin.
✍ Abu Yasyfik Sudirman, S.Ag.