Mencontohkan Kebaikan, Jangan Keburukan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً حَسَنَةً فَلَهُ أَجْرُهَا، وَأَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا بَعْدَهُ، مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْءٌ. وَمَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّئَةً، كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا، وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ، مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْءٌ.
Artinya:
“Barangsiapa memulai dalam Islam satu kebiasaan yang baik, maka ia mendapatkan pahalanya dan pahala orang yang mengamalkannya setelahnya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Dan barangsiapa memulai dalam Islam satu kebiasaan yang buruk, maka ia mendapatkan dosanya dan dosa orang yang mengamalkannya setelahnya, tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun.” (HR. Muslim no. 1017)
Faedah Hadis
Hadis ini memiliki pesan mendalam yang mendorong kita untuk menjadi pribadi yang menebarkan kebaikan. Berikut adalah beberapa faedah penting dari hadis ini:
1. Mendorong untuk Mencontohkan Kebiasaan Baik
Rasulullah mengajarkan agar umat Islam senantiasa memulai kebiasaan baik, khususnya dalam hal ibadah. Hal ini mencakup berbagai aspek kehidupan, baik itu shalat, sedekah, membaca Al-Qur’an, maupun kebaikan sosial seperti membantu sesama. Sebagai contoh, orang tua yang memberikan teladan ibadah kepada anak-anaknya atau guru yang mengajarkan akhlak mulia kepada muridnya akan mendapatkan pahala yang terus mengalir.
2. Ganjaran Berlipat dari Allah
Seseorang yang memulai kebiasaan baik tidak hanya mendapatkan pahala dari amalnya sendiri, tetapi juga dari orang-orang yang meniru atau mengikuti perbuatannya. Ini menunjukkan betapa luasnya rahmat Allah kepada hamba-Nya. Allah menggandakan pahala tanpa mengurangi pahala orang yang beramal tersebut.
Sebagai ilustrasi, jika seseorang mengajak orang lain untuk bersedekah atau mengajarkan cara shalat yang benar, maka setiap kali orang yang dia ajarkan mengamalkannya, pahala akan terus mengalir kepada yang mengajarkan.
3. Kebaikan yang Menular
Kebiasaan baik memiliki efek berantai. Apa yang kita lakukan hari ini bisa menjadi inspirasi bagi orang lain. Misalnya, sebuah komunitas yang memulai program membersihkan lingkungan dapat menjadi inspirasi bagi komunitas lain untuk melakukan hal serupa. Dengan demikian, kebaikan yang dimulai oleh seseorang bisa terus menyebar, bahkan ketika dia telah tiada.
4. Peringatan Akan Bahaya Kebiasaan Buruk
Sebaliknya, hadis ini juga menjadi peringatan keras agar kita tidak memulai atau mencontohkan kebiasaan buruk. Kebiasaan buruk yang dicontohkan seseorang, jika diikuti oleh orang lain, akan membawa dosa yang terus mengalir kepada pelakunya. Ini adalah ancaman serius bagi mereka yang dengan sengaja menebarkan keburukan.
Contoh nyata dari kebiasaan buruk adalah menyebarkan hoaks, memperkenalkan gaya hidup yang melanggar syariat, atau menormalisasi perilaku yang tidak sesuai ajaran Islam. Keburukan ini dapat menyebar dengan cepat dan dosanya akan terus mengalir kepada orang yang memulainya.
Menjadi Pembuka Pintu Kebaikan
Kita semua memiliki kesempatan untuk menjadi pembuka pintu kebaikan bagi orang lain. Mulailah dari hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengucapkan salam, membantu tetangga, atau berbagi ilmu yang bermanfaat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” (HR. Ahmad no. 8595, dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahihul Jami’ no. 3289)
Jika setiap individu berusaha mencontohkan kebaikan, dunia ini akan menjadi tempat yang lebih damai dan penuh keberkahan.
Ayo Sebarkan Kebaikan!
Sahabat Sunnah, mari jadikan hadis ini sebagai motivasi untuk terus menebarkan kebaikan dalam hidup kita. Bagikan artikel ini agar lebih banyak orang terinspirasi untuk berbuat baik. Semoga Allah menjadikan kita sebagai pembuka pintu-pintu kebaikan dan menjauhkan kita dari keburukan.
Aamiin ya Rabbal ‘alamin.
✍ Ditulis oleh:
Abu Yasyfik Sudirman, S.Ag.