Pertanyaan:
Apakah kita akan mendapatkan keutamaan sebuah amalan jika saat melakukannya kita tidak meniatkan untuk keutamaan tersebut, karena lupa atau tidak meniatkan sebelumnya? Bagaimana jika kadang lupa keutamaannya, padahal sebelumnya pernah tahu?
Jawaban:
Dalam Islam, niat adalah inti dari ibadah. Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ
“Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Keutamaan Umum dari Ibadah Tetap Diperoleh
Jika seseorang melakukan ibadah tanpa meniatkan secara spesifik untuk mendapatkan keutamaan tertentu, keutamaan umum dari ibadah tersebut tetap diperoleh.
Contoh:
Shalat Dhuha tetap memiliki pahala sebagai ibadah sunnah, meskipun pelaku tidak meniatkan untuk mendapatkan pahala khusus sebagai “sedekah atas setiap sendi tubuh.” Namun, mengingat keutamaan amalan tersebut dapat meningkatkan kekhusyukan dan semangat dalam melaksanakannya, yang pada akhirnya menambah pahala dan keutamaannya.
Tindakan Baik yang Tidak Disertai Niat Ibadah
Jika perbuatan baik tidak disertai niat sebagai ibadah kepada Allah, maka perbuatan tersebut hanya dianggap sebagai amal duniawi dan tidak berpahala di akhirat.
Contoh:
- Bersedekah dengan niat ingin dipuji orang lain.
- Membantu orang lain tanpa niat karena Allah, melainkan karena kebiasaan atau dorongan emosi semata.
Penjelasan Ulama:
- Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam Fathul Bari:
- “Niat menentukan nilai amal. Tanpa niat yang ikhlas kepada Allah, amal tidak memiliki nilai ibadah, meskipun amal tersebut secara lahiriah baik.”
- Imam An-Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim:
- “Niat yang ikhlas kepada Allah adalah syarat utama untuk mendapatkan pahala dari setiap amal. Keutamaan spesifik terkait amal tertentu memerlukan niat yang sesuai dengan keutamaan tersebut.”
- Ibnu Taimiyyah dalam Majmu’ Al-Fatawa:
- “Amal yang dilakukan tanpa mengetahui keutamaannya tetap berpahala berdasarkan kesungguhan niatnya sebagai ibadah kepada Allah. Namun, mengetahui keutamaan dapat meningkatkan kekhusyukan dan nilai ibadah.”
Kesimpulan:
- Keutamaan umum dari ibadah tetap diperoleh, meskipun tidak meniatkan keutamaan tertentu, selama amal dilakukan dengan niat ikhlas untuk Allah.
- Keutamaan spesifik memerlukan niat khusus sesuai keutamaan yang dimaksud.
- Penting bagi seorang Muslim untuk memahami dan menghayati keutamaan amal agar niatnya lebih sempurna, sehingga pahala ibadah menjadi maksimal.
والله أعلم