Adil dan Amanah: Pilar Keimanan dan Kehidupan
Firman Allah Ta’ala:
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkannya dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
(QS. An-Nisa: 58)
Penjelasan Ayat:
Ayat ini memuat perintah yang sangat penting dalam kehidupan seorang muslim, yaitu tentang menunaikan amanah dan berlaku adil. Berikut beberapa pelajaran utama dari ayat ini:
1. Pentingnya Menunaikan Amanah
Menunaikan amanah adalah kewajiban yang mencakup berbagai aspek kehidupan. Amanah tidak terbatas pada harta, tetapi juga mencakup tanggung jawab atas jabatan, ilmu, dan kewajiban agama maupun dunia.
Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan:
“Ayat ini mencakup semua jenis amanah, baik antara hamba dengan Allah maupun sesama manusia.”
(Tafsir Ibnu Katsir, 2/280)
Artinya, seorang muslim harus menjaga amanah dalam setiap aspek kehidupannya, baik yang bersifat individu maupun sosial. Melalaikan amanah bukan hanya merusak hubungan antar manusia, tetapi juga hubungan dengan Allah.
2. Perintah untuk Berlaku Adil
Allah memerintahkan untuk berlaku adil dalam setiap keputusan, baik terhadap keluarga, teman, atau bahkan musuh. Adil berarti menempatkan segala sesuatu pada tempatnya sesuai dengan haknya.
Imam As-Sa’di rahimahullah berkata:
“Keadilan adalah mendudukkan sesuatu pada tempatnya, memberikan hak kepada yang berhak, dan tidak condong kepada hawa nafsu.”
(Tafsir As-Sa’di, hal. 195)
Adil bukan hanya prinsip dalam pengambilan keputusan, tetapi juga fondasi dalam hubungan sosial. Dengan berlaku adil, masyarakat akan hidup dalam harmoni dan ketentraman.
3. Amanah sebagai Bagian dari Ibadah
Amanah bukan sekadar tanggung jawab duniawi, tetapi juga merupakan bagian dari ibadah. Rasulullah ﷺ bahkan menjelaskan bahwa tidak ada iman bagi mereka yang tidak menjaga amanah.
Hasan Al-Basri rahimahullah berkata:
“Berhati-hatilah terhadap amanah, karena ia adalah tanda keimanan seseorang. Tidak ada iman bagi yang tidak menjaga amanah.”
(Tafsir Al-Baghawi, 2/234)
Hal ini menunjukkan bahwa pelanggaran terhadap amanah termasuk dosa besar. Berkhianat dalam amanah tidak hanya merugikan orang lain, tetapi juga mendatangkan murka Allah.
Pesan Penutup
Sebagai seorang muslim, menjaga amanah dan berlaku adil adalah bagian dari identitas kita. Keduanya tidak hanya menjadi fondasi keimanan, tetapi juga membangun kehidupan yang penuh keberkahan. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Orang yang dipercaya dan berlaku jujur adalah salah satu dari tanda keimanan.”
Mari kita amalkan perintah Allah ini dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menunaikan amanah dan berlaku adil, insyaAllah kita menjadi sebab terbukanya pintu kebaikan, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
Semoga Allah memudahkan kita untuk menjaga amanah dan berlaku adil dalam setiap aspek kehidupan. Aamiin.
✍ Abu Yasyfik Sudirman, S.Ag.