Nyawamu Seumur Jagung
Mesin pabrik terus berbunyi,
Roda mobil terus berputar,
Baling-baling pesawat terus bergerak kencang,
Nafas dan jantungmu berdetak kencang.
Ke manakah langkahmu kamu ayunkan, ke surga ataukah ke neraka.
Lihatlah rambutmu mulai kusut, kulitmu terlihat mulai keriput, mukamu sebentar lagi mengerut bak jeruk purut dan urat nadimu suatu saat tak lagi berdenyut serta nyawamu akan dicabut malaikat maut.
Bekal apakah yang kamu siapkan untuk menuju perjalanan akhirat yang amat jauh…!
Kematian terus mengitarimu siang malam, tapi…
Kamu terus asyik dengan dosa dan maksiat.
Hatimu enggan bertaubat
Dengan Allah-pun tetap kurang dekat.
Hingga hari ini… kau lipat permadani ketaatan sedangkan kau hamparkan di depan matamu berbagai tikar kemaksiatan…
Kau kotori hatimu dengan berbagai macam kekufuran dan kesyirikan.
Kau nodai ibadah dan amalmu dengan berbagai macam kebid’ahan dan kesesatan.
Terus kapan kau mulai menapaki jalan kesalehan. Apalagi keluargamu dan orang-orang sekitarmu menuju kebenaran dan kebaikan.
Berbekalah dengan ketakwaan karena sudah masuk malam adakah jaminan umurmu akan masih bertahan hingga esok hari.
Sekarang hanya ada amal tiada hisab sementara esok di akhirat hanya ada hisab tiada lagi kesempatan untuk beramal.
Andaikan setelah mati, manusia dibiarkan tanpa hisab maka ketahuilah semua orang yang hidup dengan mudah berharap kematian.
Dunia ini amat pendek dan ternyata kita hanya mendapat jatah umur lebih pendek dari umur dunia yang pendek tersebut sehingga Rasulullah bersabda, “Umur umatku antara enam puluh hingga tujuh puluh jarang sekali umurnya yang lebih dari itu”.
Kalau sebagian ulama salaf saat diajak berbicara dengan suatu yang tidak bermanfaat maka berkata, hentikan matahari dulu, bagaimana umurku bertambah namun kebaikanku tidak bertambah.
Tapi di antara kita dengan mudah membuang-buang untuk kesia-siaan; padahal Nabi bersabda, Termasuk tanda baiknya Islam seseorang bisa meninggalkan suatu yang tak berguna.
Kita hanguskan waktu kita di depan layar TV.
Kita hancurkan umur kita dengan duduk-duduk di bar dan caffee…
Kita buang waktu di kolam pemancingan dan di depan meja billiard, catur dan meja judi.
al-Qur’an dan hadits banyak yang belum kita pelajari dan kita hafalkan, namun kita dengan gampang membuang waktu dengan berbagai macam obrolan yang sia-sia.
Sementara Rasulullah bersabda, “Tidak pernah menyesal penghuni surga saat masuk surga kecuali atas satu, waktu terlewat tidak berdzikir kepada Allah”.
Umur adalah amanah dan waktu adalah nikmat namun banyak orang silau dan tertipu padahal semuanya akan dipertanyakan Allah
sebagaimana sabda, “Dua kenikmatan, di mana banyak manusia yang tertipu dengannya, sehat dan kelonggaran”.
Kau tidak merasa berdosa dengan penelantaran umur dan waktu padahal NYAWAMU BISA JADI TINGGAL SEUMUR JAGUNG!!!
Oleh: Ustadz Zainal Abidin, Lc
•┈┈◎❅❀༻➰༺❀❅◎┈┈•