Faidah

Mengenal Sahabat Sa’d bin Abi Waqqash radhiyallahu ‘anhu

Sa’d bin Abi Waqqash radhiyallahu ‘anhu adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad ﷺ yang memiliki peran besar dalam sejarah Islam. Berikut adalah ulasan tentang perjalanan hidup beliau, keutamaan, dan pelajaran yang bisa diambil dari kehidupannya.


1. Nama dan Nasab

Nama lengkapnya adalah Sa’d bin Malik bin Wuhaib bin Abdu Manaf bin Zuhrah bin Kilab. Beliau berasal dari Bani Zuhrah, salah satu suku Quraisy yang memiliki kedekatan nasab dengan Rasulullah ﷺ melalui Aminah binti Wahab (ibunda Nabi Muhammad ﷺ).


2. Lahir dan Masuk Islam

  • Lahir: Mekkah, tahun 595 M.
  • Masuk Islam: Pada usia 17 tahun, beliau menjadi salah satu dari as-Sabiqun al-Awwalun (orang-orang yang pertama kali memeluk Islam).

3. Keutamaan Sa’d bin Abi Waqqash

  1. Dijamin Masuk Surga
    Sa’d termasuk dalam kelompok al-‘Asyrah al-Mubasysyarah (sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga). Rasulullah ﷺ bersabda:

“Abu Bakar di surga, Umar di surga, Utsman di surga, Ali di surga, Thalhah di surga, Zubair di surga, Abdurrahman bin Auf di surga, Sa’d bin Abi Waqqash di surga, Sa’id bin Zaid di surga, dan Abu Ubaidah bin Al-Jarrah di surga.”
(HR. Tirmidzi: 3747, disahihkan oleh Al-Albani)

  1. Doa yang Mustajab
    Rasulullah ﷺ mendoakan agar setiap doa Sa’d dikabulkan oleh Allah:

“Ya Allah, kabulkanlah doa Sa’d bila ia berdoa.”
(HR. Tirmidzi: 3751, disahihkan oleh Al-Albani)

  1. Keberanian di Medan Perang
    Dalam Perang Uhud, Rasulullah ﷺ memuji kehebatan Sa’d:

“Panahlah (musuh), wahai Sa’d! Aku tebus dirimu dengan ayah dan ibuku.”
(HR. Bukhari: 2965, Muslim: 2411)

  1. Keteguhan Iman saat Diuji
    Ketika Sa’d masuk Islam, ibunya mogok makan agar Sa’d kembali ke agama nenek moyangnya. Namun, beliau tetap teguh. Atas peristiwa ini, Allah menurunkan ayat:

“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu menaati keduanya…”
(QS. Luqman: 15)


4. Peran Sa’d bin Abi Waqqash dalam Islam

  1. Panglima Perang Qadisiyah
    Sebagai panglima, Sa’d memimpin pasukan Islam melawan Persia pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Kemenangan di Perang Qadisiyah menjadi pintu masuk bagi penaklukan Persia.
  2. Anggota Syura
    Sa’d termasuk salah satu dari enam orang yang ditunjuk Umar bin Khattab sebagai anggota syura (dewan musyawarah) untuk memilih khalifah setelah wafatnya Umar.
  3. Wafat
    Beliau wafat pada tahun 55 H (675 M) di Al-‘Aqiq, Madinah, dan dimakamkan di Baqi’.

5. Pelajaran dari Kehidupan Sa’d bin Abi Waqqash

  1. Keteguhan dalam Iman
    Ketika menghadapi tekanan dari keluarganya, Sa’d tetap teguh dalam memegang Islam. Ini mengajarkan kita pentingnya istiqamah.
  2. Keberanian di Jalan Allah
    Keahliannya dalam memanah dan keberaniannya di medan perang menjadi teladan keberanian dalam membela agama.
  3. Keutamaan Doa yang Ikhlas
    Doa-doa beliau yang mustajab mengajarkan pentingnya keikhlasan dan keyakinan kepada Allah.
  4. Kepemimpinan yang Bijaksana
    Sebagai panglima perang dan anggota syura, Sa’d menunjukkan kebijaksanaan dan kemampuan dalam memimpin.
  5. Pengorbanan untuk Agama
    Sa’d rela mengorbankan kenyamanan hidup demi mempertahankan imannya, memberikan pelajaran penting tentang mendahulukan agama di atas segalanya.

Penutup

Sa’d bin Abi Waqqash adalah contoh teladan bagi umat Islam dalam keimanan, keberanian, dan kepemimpinan. Semoga kita bisa mengambil inspirasi dari perjalanan hidup beliau untuk meningkatkan kualitas iman dan amal kita.

Sahabat Sunnah, silakan share.
Semoga Allah membuka pintu kebaikan melalui kita. Aamiin.

Abu Yasyfik Sudirman, S.Ag.