Lihatlah Ke Bawah dalam Dunia: Nasihat Ibnu Hazm Kunci Syukur dan Ketaatan
Banyak manusia menjalani hidupnya dengan penuh keluh kesah dan rasa kurang, karena salah dalam menentukan arah pandang. Islam, melalui bimbingan Nabi ﷺ dan para ulama, mengajarkan sebuah prinsip hidup fundamental: Lihatlah Ke Bawah dalam Dunia, dan Lihatlah Ke Atas dalam Agama!
Prinsip ini adalah kompas spiritual untuk menyeimbangkan orientasi hidup fana dan kekal.
Nasihat Emas Al-Imam Ibnu Hazm
Al-Imam Ibnu Hazm rohimahulloh pernah merangkum prinsip ini dengan sangat indah dan terperinci:
“Dalam perkara harta, keadaan hidup, dan kesehatan (masalah-masalah dunia), lihatlah kepada orang yang berada di bawahmu (yakni orang yang lebih sedikit hartanya atau lebih sulit keadaannya darimu).
Dalam permasalahan agama, ilmu, dan berbagai keutamaan (yakni masalah agama), lihatlah kepada orang-orang yang berada di atasmu (yakni yang lebih tinggi ilmunya, akhlaknya, dan lebih baik agamanya darimu).”
📚 [Al-Akhlāq wa as-Siyar, hal. 23]
Nasihat ini sejalan dengan sabda Rasulullah ﷺ:
“Lihatlah kepada orang yang berada di bawah kalian (dalam urusan dunia), dan jangan melihat kepada orang yang berada di atas kalian. Karena hal itu lebih pantas agar kalian tidak meremehkan nikmat Alloh (yang telah diberikan) atas kalian.” (HR. Muslim no. 2963)
5 Pelajaran Penting dari Nasihat Tersebut
Nasihat ini memberikan pelajaran hidup yang luar biasa bagi setiap Muslim yang ingin meraih ketenangan hati dan kesuksesan akhirat.
A. Manfaat Melihat ke Bawah dalam Urusan Dunia (Harta & Keadaan Hidup):
- Menumbuhkan Rasa Syukur: Dengan melihat orang yang lebih kekurangan, hati kita akan merasa cukup dan menumbuhkan rasa syukur atas nikmat yang Allah berikan.
- Menghindarkan Iri Dengki dan Tamak: Sikap ini membuat seseorang tidak silau terhadap kemewahan yang belum dia dapatkan, sehingga menghindari iri dengki dan tamak (rakus) yang merusak hati.
B. Manfaat Melihat ke Atas dalam Urusan Agama (Ilmu & Kebaikan):
- Mendorong Semangat dalam Agama: Melihat orang yang lebih tinggi ibadahnya dan ilmunya akan memotivasi kita untuk meneladani mereka, memacu kita untuk meningkatkan amal ibadah dan ilmu agama.
- Ini Adalah Akhlak Orang yang Berakal: Akhlak orang berilmu adalah mereka tahu di mana tempat untuk bersaing dan berlomba-lomba. Bukan dalam perkara dunia yang fana, tetapi dalam perkara kebaikan dan ketakwaan.
C. Keseimbangan Pandangan Hidup:
- Menyeimbangkan Pandangan Hidup: Nasihat ini memberikan bimbingan agar seorang Muslim tidak tertipu oleh dunia, dan tetap fokus memperbaiki akhiratnya, sambil tidak mengabaikan rasa syukur atas nikmat dunia.
Kesimpulan Ringkas: Fokus Kita yang Sejati
Prinsip ini adalah kunci keridhaan dan kemajuan seorang hamba:
- Dalam Urusan Dunia (Harta, Kesehatan, Keadaan): Lihatlah kepada orang-orang yang di bawah kita, agar hati kita selalu bersyukur kepada Allah Ta’ala.
- Dalam Urusan Agama (Ilmu, Ibadah, Akhlak): Lihatlah kepada yang di atas kita, agar kita termotivasi untuk meneladani, menyamai, atau bahkan melebihi mereka dalam ketaatan.
Wallahu a’lamu bis showwab… Hanya kepada Allah Ta’ala sajalah kita memohon hidayah dan taufiq-Nya kepada kita semua.