Sering Bersama Al-Qur’an: Meraih Keuntungan Besar di Akhirat
Setiap Muslim mendambakan kehidupan yang penuh berkah di dunia dan keuntungan besar di akhirat. Jalan untuk mencapai impian ini telah ditunjukkan dengan jelas oleh Rasulullah ๏ทบ, salah satunya adalah dengan senantiasa akrab dan dekat dengan Al-Qur’an. Kedekatan kita dengan Kalamullah ini ternyata tidak hanya memberikan ketenangan di dunia, tetapi juga membawa pahala dan kemuliaan yang luar biasa di akhirat.
Berikut adalah tiga keuntungan besar di akhirat yang akan didapatkan oleh orang-orang yang sering berinteraksi dengan Al-Qur’an:
1. Memuliakan Orang Tua di Surga
Bagi seorang anak, berbakti kepada orang tua (birrul walidain) adalah kewajiban yang sangat mulia. Kedekatan dengan Al-Qur’an ternyata menjadi salah satu bentuk bakti yang paling istimewa, bahkan setelah orang tua meninggal dunia.
Rasulullah ๏ทบ bersabda: “ู ููู ููุฑูุฃู ุงููููุฑูุขูู ููุนูู ููู ุจูู ูุง ูููููุ ุฃูููุจูุณู ููุงููุฏูุงูู ุชูุงุฌูุง ููููู ู ุงููููููุงู ูุฉู“. Artinya: “Barangsiapa membaca Al-Qurโan dan mengamalkan isinya, maka kedua orang tuanya akan dipakaikan mahkota pada hari kiamat.” (HR. Abu Dawud, Ahmad, dan Al-Hakim. Dihasankan oleh Syekh Al-Albani).
Hadis ini adalah motivasi luar biasa bagi kita untuk senantiasa membaca dan mengamalkan Al-Qur’an. Ini menunjukkan bahwa amal saleh anak akan memuliakan kedua orang tuanya di hadapan Allah. Mahkota tersebut bukan mahkota biasa, melainkan simbol kemuliaan yang luar biasa di surga.
2. Al-Qur’an Akan Memberi Syafa’at
Di Hari Kiamat yang penuh ketakutan dan kegelisahan, setiap manusia akan sangat membutuhkan pertolongan. Salah satu yang akan memberikan pertolongan itu adalah Al-Qur’an bagi para pembacanya.
Rasulullah ๏ทบ bersabda: “ุงููุฑูุคููุง ุงููููุฑูุขููุ ููุฅูููููู ููุฃูุชูู ููููู ู ุงููููููุงู ูุฉู ุดููููุนูุง ููุฃูุตูุญูุงุจููู“. Artinya: “Bacalah Al-Qurโan, karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaโat bagi para sahabatnya.” (HR. Muslim).
Maka, perbanyaklah membaca Al-Qur’an, menjadikannya sahabat sejati di dunia. Dengan begitu, ia akan menjadi “saksi” yang akan membela kita di Hari Perhitungan.
3. Derajat di Surga Sesuai Banyaknya Bacaan Al-Qur’an
Pahala bagi pembaca Al-Qur’an bukan hanya berhenti di syafaat, tetapi juga terus berlanjut di surga. Kedudukan seseorang di surga ditentukan oleh sejauh mana ia akrab dengan Al-Qur’an selama hidupnya.
Rasulullah ๏ทบ bersabda: “ููููุงูู ููุตูุงุญูุจู ุงููููุฑูุขูู: ุงููุฑูุฃู ููุงุฑููู ููุฑูุชูููู ููู ูุง ููููุชู ุชูุฑูุชูููู ููู ุงูุฏููููููุงุ ููุฅูููู ู ูููุฒูููุชููู ุนูููุฏู ุขุฎูุฑู ุขููุฉู ุชูููุฑูุคูููุง“. Artinya: “Akan dikatakan kepada pemilik Al-Qurโan: Bacalah, naiklah, dan tartilkan sebagaimana kamu mentartilkannya di dunia. Karena kedudukanmu (di surga) tergantung pada akhir ayat yang kamu baca.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan dinilai hasan shahih).
Hadis ini mendorong kita untuk tidak hanya membaca Al-Qur’an, tetapi juga membacanya dengan tartil (perlahan dan jelas), memahami, dan mengamalkannya. Setiap ayat yang kita baca di surga akan menaikkan derajat kita, hingga mencapai batas akhir bacaan kita di dunia.
Kesimpulan
Dari ketiga hadis di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa kedekatan dengan Al-Qur’an di dunia akan memberikan keuntungan besar di akhirat yang mencakup:
- Menjadi bagian dari Birrul walidain yang akan memuliakan orang tua di surga.
- Mendapatkan syafa’at dari Al-Qur’an di Hari Kiamat.
- Mengangkat derajat di surga setinggi-tingginya.
Dengan memahami janji-janji ini, tidak ada lagi alasan untuk menjauh dari Al-Qur’an. Jadikanlah ia sahabat terbaikmu, niscaya ia akan memberikan keuntungan besar di akhirat yang tidak akan pernah sirna.