Biografi Singkat
- Nama dan Nasabnya
Nama lengkapnya adalah Al-Miqdad bin ‘Amr bin Sa’d bin Tha’labah Al-Bahrani. Miqdad lebih dikenal sebagai Miqdad bin Al-Aswad karena diadopsi oleh Al-Aswad bin ‘Abd Yaghuts. Setelah Islam melarang penisbatan anak angkat kepada selain ayah kandungnya, ia kembali dinisbatkan kepada ayah kandungnya, Amr. - Keislaman dan Hijrah
Miqdad termasuk as-sabiqun al-awwalun (orang-orang pertama masuk Islam). Ia berhijrah ke Madinah dan ikut serta dalam Perang Badar, sehingga menjadi salah satu sahabat yang dijamin masuk surga. - Keberanian di Perang Badar
Dalam Perang Badar, Miqdad berkata kepada Rasulullah ﷺ:
“Wahai Rasulullah, kami tidak akan berkata kepadamu seperti Bani Israil kepada Musa: ‘Pergilah engkau bersama Tuhanmu dan berperanglah, kami akan duduk di sini!’ Tetapi kami berkata: ‘Pergilah engkau bersama Tuhanmu dan berperanglah, kami akan berperang bersamamu!’”
(HR. Bukhari, no. 3952) 📖 Penjelasan:
Perkataan ini menunjukkan keimanan kokoh dan kesetiaan Miqdad kepada Rasulullah ﷺ, sehingga membuat Rasulullah sangat senang. - Kedekatan dengan Rasulullah ﷺ
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya Allah memerintahkanku untuk mencintai empat orang, dan memberitahuku bahwa Dia mencintai mereka: Ali, Miqdad, Abu Dzar, dan Salman.”
(HR. Tirmidzi, no. 3718, hasan menurut Al-Albani) 📖 Penjelasan:
Miqdad adalah salah satu sahabat yang dicintai Allah dan Rasul-Nya, menunjukkan keistimewaannya. - Kesederhanaan dan Zuhudnya
Miqdad hidup zuhud dan tidak tergoda dunia. Ia berkata:
“Seandainya manusia tahu keutamaan dalam kefakiran, niscaya mereka berharap menjadi orang miskin.”
(Siyar A’lam An-Nubala’, 1/405) 📖 Penjelasan:
Miqdad memahami hakikat dunia, memilih hidup sederhana, dan lebih fokus pada akhirat.
Faedah-Faedah dari Kisah Miqdad bin Amr
- Keberanian dalam Membela Islam
📌 Pelajaran:- Keimanan sejati ditunjukkan melalui keberanian dan keteguhan dalam membela agama Allah.
- ✅ “Wahai orang-orang yang beriman! Jika kalian menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolong kalian dan meneguhkan kedudukan kalian.” (QS. Muhammad: 7)
- Kesetiaan kepada Rasulullah ﷺ
📌 Pelajaran:- Seorang mukmin harus memiliki loyalitas penuh kepada Rasulullah ﷺ, terutama dalam situasi sulit.
- ✅ “Tidaklah pantas bagi seorang mukmin laki-laki dan mukmin perempuan jika Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, lalu mereka masih memiliki pilihan lain.” (QS. Al-Ahzab: 36)
- Zuhud dan Mengutamakan Akhirat
📌 Pelajaran:- Miqdad mengajarkan bahwa fokus utama seorang muslim haruslah akhirat, bukan dunia.
- ✅ “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari dunia.” (QS. Al-Qasas: 77)
- Dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya
📌 Pelajaran:- Dicintai Allah adalah hasil dari keimanan, ketaatan, dan kesetiaan kepada Rasulullah ﷺ.
- ✅ “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, seperti bangunan kokoh.” (QS. As-Saff: 4)
Kesimpulan
✅ Miqdad bin Amr radhiyallahu ‘anhu adalah teladan dalam keberanian, keteguhan iman, kesederhanaan, dan loyalitas kepada Rasulullah ﷺ.
✅ Kisahnya mengajarkan kita untuk membela agama Allah, hidup zuhud, dan mengutamakan akhirat.
📖 Semoga kita dapat meneladani sifat-sifat mulia dari Miqdad bin Amr radhiyallahu ‘anhu. Aamiin.
Sahabat Sunnah, silakan share.
Semoga Allah membuka pintu kebaikan melalui kita. Aamiin.
✍ Abu Yasyfik Sudirman, S.Ag.