Bersatu di Atas Kebenaran, Bukan Perbedaan yang Menyimpang
Allah Ta’ala berfirman: وَٱعْتَصِمُوا۟ بِحَبْلِ ٱللَّهِ جَمِيعًۭا وَلَا تَفَرَّقُوا۟
Artinya:
“Dan berpeganglah kalian semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah bercerai-berai.” (QS. Ali ‘Imran 3:103)
Pentingnya Persatuan Umat Islam
Dalam konteks kehidupan beragama, persatuan umat Islam sangatlah penting. Berikut adalah beberapa faedah dari ayat di atas:
- Tali Allah sebagai Sumber Persatuan
- “Tali Allah” yang dimaksud dalam ayat ini adalah Al-Qur’an, Sunnah, dan agama Islam itu sendiri. Menyiratkan bahwa sumber utama persatuan umat adalah berpegang teguh pada petunjuk Allah yang termaktub dalam Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah ﷺ. Para Sahabat, sebagai generasi terbaik, merupakan contoh utama dalam memahami ajaran yang disampaikan oleh Rasulullah ﷺ.
- Bersatu untuk Kekuatan Umat
- Berpegang teguh pada tali Allah harus dilakukan secara kolektif oleh seluruh umat Islam. Persatuan dalam Islam di atas manhaj yang benar sangat ditekankan. Dengan bersatu, umat Islam akan memiliki kekuatan yang lebih besar dalam menjaga keutuhan agama.
- Larangan Terhadap Perpecahan
- Allah melarang umat Islam untuk berpecah belah, baik dalam usul akidah maupun manhaj beragama. Meskipun perbedaan pendapat dalam hal-hal cabang (furu’) mungkin terjadi, hal tersebut harus disikapi dengan hikmah dan saling menghormati.
- Sejarah Persatuan dalam Islam
- Pada masa jahiliyah, suku-suku di Arab kerap berperang dan bermusuhan satu sama lain. Datangnya Islam menyatukan hati mereka dengan iman dan persaudaraan, menjadikan mereka satu umat yang kuat. Ini menunjukkan bahwa agama Allah adalah sumber utama persatuan yang membawa keberkahan.
Kesimpulan
Menjalani kehidupan beragama yang baik memerlukan persatuan di atas kebenaran. Mari kita berpegang teguh pada tali Allah dan menghindari perbedaan yang menyimpang. Dengan demikian, kita akan mampu menjaga keutuhan umat dan meraih keberkahan dari Allah.
═══✺══✺══✺═══
Sahabat Sunnah, silahkan share.
Semoga Allah membuka pintu kebaikan melalui kita… aamiin
✍ Abu Yasyfik Sudirman, S.Ag.
