5 Adab terhadap Pemerintah yang Diajarkan Islam
5 Adab terhadap Pemerintah yang Diajarkan Islam
Dalam Islam, hubungan antara rakyat dan pemimpin diatur dengan etika yang jelas. Panduan ini bertujuan menciptakan masyarakat yang stabil, aman, dan penuh keberkahan. Adab terhadap pemerintah bukan sekadar aturan, tetapi bagian dari ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Memahami adab ini sangat penting agar kita tidak terjebak dalam perpecahan dan fitnah.
Berikut adalah 5 adab terhadap pemerintah yang diajarkan dalam Islam.
1. Taat dalam Hal yang Ma’ruf
Landasan utama dari hubungan ini adalah ketaatan. Namun, ketaatan ini tidak bersifat mutlak.
๐ Allah berfirman: ููุง ุฃููููููุง ุงูููุฐูููู ุขู ููููุง ุฃูุทููุนููุง ุงูููููู ููุฃูุทููุนููุง ุงูุฑููุณูููู ููุฃููููู ุงููุฃูู ูุฑู ู ููููู ู โWahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah, taatilah Rasul, dan ulil amri (pemimpin) di antara kalian.โ (QS. An-Nisa: 59)
Ayat ini menegaskan bahwa ketaatan kepada pemimpin adalah wajib, selama tidak memerintahkan maksiat. Jika pemimpin memerintahkan kemaksiatan, maka tidak ada kewajiban untuk taat.
2. Tidak Memberontak dan Tidak Melakukan Demo
Pentingnya menjaga ketaatan juga berarti menghindari pemberontakan. Rasulullah ๏ทบ memberikan peringatan keras terhadap perbuatan ini.
๐ Hadits Nabi ๏ทบ: ู ููู ุฎูููุนู ููุฏูุง ู ููู ุทูุงุนูุฉูุ ูููููู ุงูููููู ููููู ู ุงููููููุงู ูุฉู ููุง ุญูุฌููุฉู ููููุ ููู ููู ู ูุงุชู ููููููุณู ููู ุนููููููู ุจูููุนูุฉูุ ู ูุงุชู ู ููุชูุฉู ุฌูุงูููููููุฉู โBarangsiapa yang melepaskan tangan dari ketaatan, ia akan berjumpa dengan Allah di hari kiamat tanpa hujjah. Dan barangsiapa mati sedang di lehernya tidak ada baiโat (kepada penguasa), maka ia mati seperti mati jahiliyah.โ (HR. Muslim)
Hadits ini adalah nasihat untuk tidak memberontak atau menentang penguasa. Pemberontakan hanya akan membawa kerusakan yang lebih besar, perpecahan, dan pertumpahan darah.
3. Nasehati dengan Cara Lembut dan Tertutup
Jika ada kesalahan pada pemimpin, Islam tidak melarang untuk menasihati. Namun, cara yang digunakan haruslah sesuai dengan adab yang diajarkan Nabi ๏ทบ.
๐ Rasulullah ๏ทบ bersabda: ู ููู ุฃูุฑูุงุฏู ุฃููู ููููุตูุญู ููุณูููุทูุงูู ููู ุฃูู ูุฑู ููููุง ููุจูุฏู ูููู ุนูููุงููููุฉูุ ูููููููู ููููุฃูุฎูุฐู ุจูููุฏููู ููููุฎููููู ุจูููุ ููุฅููู ููุจููู ู ููููู ููุฐูุงููุ ููุฅููููุง ููุงูู ููุฏู ุฃูุฏููู ุงูููุฐูู ุนููููููู โBarangsiapa ingin menasihati penguasa dalam suatu perkara maka jangan menampakkannya terang-terangan. Tetapi hendaklah ia memegang tangannya, lalu menyendiri dengannya.โ (HR. Ahmad)
Menasihati pemimpin harus dilakukan secara diam-diam, dengan penuh penghormatan dan kesopanan, bukan di depan umum yang dapat merendahkan wibawa mereka dan memicu fitnah.
4. Mendoakan Kebaikan bagi Pemimpin
Daripada mencela atau mengumpat, sikap seorang Muslim yang bijak adalah mendoakan kebaikan bagi pemimpinnya.
๐ฌ Ucapan Al-Fudhail bin โIyadh rahimahullah: โSeandainya aku punya doa yang mustajab, pasti aku gunakan untuk mendoakan penguasa. Karena jika penguasa baik, rakyat dan negeri pun akan baik.โ
Doa adalah senjata terkuat seorang mukmin. Dengan mendoakan kebaikan bagi pemimpin, kita berharap Allah memperbaiki urusan mereka, sehingga kebaikan itu juga kembali kepada rakyat.
5. Bersabar atas Kezaliman Mereka
Terkadang, pemimpin bisa saja melakukan kezaliman. Dalam kondisi ini, Islam mengajarkan untuk bersabar.
๐ Rasulullah ๏ทบ bersabda: ุงุตูุจูุฑููุง ุญูุชููู ุชูููููููููู ุนูููู ุงููุญูููุถู โBersabarlah kalian sampai kalian bertemu denganku di telaga (pada hari kiamat).โ (HR. Bukhari dan Muslim)
Sabar atas kezaliman pemimpin adalah ujian iman. Sikap ini akan mendatangkan pahala besar dan menjadi jalan untuk bertemu dengan Nabi Muhammad ๏ทบ di akhirat kelak. Sikap ini adalah bagian dari prioritas hidup adalah akhirat.
Kesimpulan: Adab yang Membawa Berkah
Pada akhirnya, adab terhadap pemerintah yang diajarkan dalam Islam adalah adab yang membawa berkah. Dengan taat dalam hal yang maโruf, tidak memberontak, menasihati secara privat, mendoakan kebaikan, dan bersabar, kita tidak hanya menjaga diri dari fitnah dan perpecahan, tetapi juga menunaikan kewajiban sebagai seorang Muslim.
Ini adalah jalan untuk menciptakan masyarakat yang damai dan mencapai rida Allah Ta’ala.