Doa Keselamatan, Bukan Ucapan Selamat
Allah Ta’ala berfirman:
{وَالسَّلَامُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدتُّ وَيَوْمَ أَمُوتُ وَيَوْمَ أُبْعَثُ حَيًّا}
Artinya:
“Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.” (QS. Maryam: 33)
Makna Mendalam dari Salam dalam Ayat Ini
- Salam Sebagai Doa Keselamatan
Dalam ayat ini, “salam” yang dimaksud adalah doa keselamatan. Salam ini mencakup tiga hal:- Keselamatan ketika lahir dari gangguan setan.
- Keselamatan saat wafat dari dosa besar, khususnya kesyirikan.
- Keselamatan pada hari kebangkitan dari azab yang mengerikan.
(Lihat Tafsir Al-Baghawi)
- Bukan Dalil untuk Ucapan Selamat
Ayat ini tidak menunjukkan bahwa ucapan “selamat” dalam konteks perayaan, seperti selamat kelahiran atau hari raya, memiliki landasan syar’i. Salam dalam ayat ini adalah doa kepada Allah, bukan sekadar ucapan penghormatan atau perayaan. - Peringatan akan Tiga Fase Kehidupan
Ayat ini juga mengingatkan kita bahwa setiap manusia akan melalui tiga fase utama:- Kelahiran: Sebuah awal kehidupan yang merupakan karunia Allah.
- Kematian: Sebuah peristiwa yang tak terhindarkan dan membutuhkan persiapan amal salih.
- Kebangkitan: Hari di mana amal kita akan dihisab, dan hanya mereka yang selamat dari azab yang akan mendapatkan keberuntungan sejati.
Pelajaran yang Dapat Diambil
Ayat ini memberi kita pelajaran penting: keselamatan sejati bukanlah ucapan semata, melainkan doa dan upaya untuk mendapatkan ridha Allah di setiap fase kehidupan. Maka, mari kita memohon kepada Allah untuk keselamatan di dunia dan akhirat, serta memperbanyak amal salih sebagai bekal perjalanan panjang kehidupan.
Sahabat Sunnah, silakan share.
Semoga tulisan ini bermanfaat dan menjadi amal jariyah yang mendekatkan kita kepada kebaikan.
✍ Abu Yasyfik Sudirman, S.Ag.