Menegakkan Akidah yang Benar Sesuai Manhaj Salaf
Imam Nu’aim bin Hammad Al-Khuza’i berkata:
مَنْ شَبَّهَ اللَّهَ بِخَلْقِهِ فَقَدْ كَفَرَ، وَمَنْ أَنْكَرَ مَا وَصَفَ اللَّهُ بِهِ نَفْسَهُ فَقَدْ كَفَرَ، وَلَيْسَ مَا وَصَفَ اللَّهُ بِهِ نَفْسَهُ وَرَسُولُهُ تَشْبِيهًا.
Artinya:
“Barang siapa yang menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya, maka dia telah kafir. Dan barang siapa yang mengingkari apa yang Allah sifatkan untuk diri-Nya, maka dia telah kafir. Dan sifat-sifat yang Allah tetapkan untuk diri-Nya dan Rasul-Nya tidak ada yang serupa dengan suatu apa pun.”
(Al-Irsyad ila Shohihil I’tiqad, hal. 147)
Pentingnya Menegakkan Akidah yang Benar
Menegakkan akidah sesuai dengan manhaj salaf merupakan kewajiban setiap muslim untuk menjaga kemurnian tauhid. Allah berfirman:
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ
Artinya:
“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya.”
(QS. Asy-Syura: 11)
Dari firman Allah ini, kita memahami bahwa akidah Islam mengajarkan tentang kesempurnaan Allah yang tidak bisa disamakan dengan makhluk-Nya. Oleh karena itu, kita harus menghindari penyimpangan dalam memahami sifat-sifat Allah, seperti tasybih (penyerupaan) atau ta’thil (peniadaan sifat).
Peringatan terhadap Tasybih dan Ta’thil
- Tasybih (Menyamakan Allah dengan Makhluk-Nya)
Menyamakan sifat Allah dengan makhluk adalah bentuk kekufuran. Tasybih bertentangan dengan prinsip tauhid yang menegaskan bahwa Allah berbeda dari segala sesuatu. - Ta’thil (Menolak Sifat-Sifat Allah)
Menafikan atau menolak sifat Allah juga termasuk kekufuran karena menyalahi prinsip keimanan. Allah telah menetapkan sifat-sifat-Nya melalui Al-Qur’an dan hadits, dan kita wajib menerima tanpa menyimpang.
Prinsip Akidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah
Ahlus Sunnah wal Jama’ah memiliki prinsip khusus dalam memahami asma’ (nama-nama) dan sifat-sifat Allah, yaitu:
- Tahrif: Tidak melakukan penyimpangan makna.
- Ta’thil: Tidak meniadakan sifat-sifat Allah.
- Takyif: Tidak membayangkan atau menggambarkan hakikat sifat Allah.
- Tasybih: Tidak menyerupakan sifat Allah dengan makhluk-Nya.
Dengan memahami dan mengamalkan prinsip-prinsip ini, kita dapat menjaga keimanan yang murni dan sesuai dengan manhaj salaf.
Manfaat Menjaga Akidah yang Benar
Menjaga akidah yang benar memiliki banyak manfaat, antara lain:
- Memperkuat tauhid: Iman kepada Allah menjadi lebih kokoh.
- Menghindarkan dari penyimpangan: Terhindar dari kesalahan memahami sifat Allah.
- Mendekatkan diri kepada Allah: Keimanan yang murni mempermudah mendapatkan ridha-Nya.
Mari Jaga Kemurnian Tauhid
Sebagai seorang muslim, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga kemurnian tauhid, menegakkan akidah yang benar, dan menyebarkan kebaikan sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan sunnah.
Semoga Allah memberikan kekuatan kepada kita untuk tetap istiqamah di atas akidah yang lurus dan membuka pintu kebaikan melalui amal-amal kita. Aamiin.
✍ Oleh: Abu Yasyfik Sudirman, S.Ag.