Faidah

Harapan Baru Bagi Orang yang Bertaubat

Allah Ta’ala berfirman:
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Artinya: Katakanlah, “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(QS. Az-Zumar: 53)


Faedah Ayat

  1. Larangan Berputus Asa dari Rahmat Allah
    Allah dengan tegas melarang seorang Muslim, meskipun penuh dosa, untuk berputus asa dari rahmat-Nya. Ini menunjukkan bahwa pintu taubat selalu terbuka bagi siapa saja yang ingin kembali kepada-Nya.
  2. Rahmat Allah Lebih Luas dari Dosa Manusia
    Ayat ini menegaskan bahwa rahmat Allah meliputi segala dosa, baik kecil maupun besar. Selama seorang hamba bertaubat dengan penuh keikhlasan, Allah siap mengampuni tanpa syarat apa pun yang menghalangi.
  3. Panggilan Kasih Sayang dari Allah
    Allah memanggil hamba-Nya yang berdosa dengan panggilan penuh kasih, memberikan harapan baru untuk memperbaiki diri. Hal ini menjadi pengingat bagi kita agar tidak menunda-nunda taubat, karena pintu ampunan selalu terbuka.
  4. Sifat Maha Pengampun dan Maha Penyayang Allah
    Allah memperkenalkan diri-Nya sebagai Al-Ghafur (Maha Pengampun) dan Ar-Rahim (Maha Penyayang). Ini memberikan ketenangan bagi hamba yang ingin bertaubat, tanpa perlu khawatir taubatnya akan ditolak.
  5. Dosa Merugikan Diri Sendiri
    Allah menyebut orang yang berdosa sebagai “yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri,” menunjukkan bahwa dosa adalah perbuatan yang hanya merugikan pelakunya. Namun, meskipun demikian, Allah tetap mengulurkan rahmat-Nya kepada siapa saja yang ingin kembali dan bertaubat.

Sahabat Sunnah, silakan bagikan tulisan ini.
Semoga Allah menjadikan kita jalan kebaikan bagi orang lain. Aamiin.

✍️ Abu Yasyfik Sudirman, S.Ag.