Faidah

Berjalan dengan sikap mulia, jangan sombong

Allah Ta’ala berfirman: وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ Artinya: “Dan janganlah kamu memalingkan wajahmu dari manusia karena sombong dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.” Surah Luqman ayat 18

FAEDAH AYAT:

Larangan terhadap kesombongan dan keangkuhan: Ayat ini secara tegas melarang kita untuk bersikap sombong, baik dalam bentuk ucapan, tindakan, maupun sikap. Kesombongan adalah sifat tercela yang dapat menjauhkan kita dari Allah dan sesama manusia.

Pentingnya tawadhu’: Islam sangat menganjurkan sifat tawadhu’ atau kerendahan hati. Dengan bersikap tawadhu’, kita akan lebih mudah menjalin hubungan baik dengan orang lain dan lebih dekat kepada Allah.

Adab dalam berinteraksi: Ayat ini mengajarkan kita untuk menjaga adab dalam berinteraksi dengan sesama manusia. Kita harus menghormati setiap orang, tanpa memandang status sosial atau latar belakangnya.

Kesetaraan di hadapan Allah: Semua manusia diciptakan setara di hadapan Allah. Tidak ada seorang pun yang lebih unggul dari yang lain kecuali dalam hal ketakwaan.

Akibat kesombongan: Kesombongan dapat membawa kita pada kebinasaan. Iblis yang semula dekat dengan Allah, akhirnya diusir dari surga karena kesombongannya.

Sikap seorang Muslim: Seorang Muslim sejati akan selalu bersikap sederhana, rendah hati, dan penuh kasih sayang terhadap sesama.

IMPLIKASI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI:

  • Berinteraksi dengan sesama: Ketika berinteraksi dengan orang lain, hindari sikap meremehkan, menghina, atau menyombongkan diri.
  • Berjalan: Ketika berjalan, perhatikan langkah kaki kita, jangan terlalu cepat atau terlalu lambat. Jaga pandangan dan jangan menatap orang lain dengan pandangan yang sombong.
  • Berpakaian: Hindari berpakaian yang terlalu mencolok atau berlebihan, yang dapat menimbulkan kesan sombong.
  • Berbicara: Gunakan bahasa yang santun dan hindari kata-kata yang kasar atau menyakitkan.

PENUTUP:

Mari kita jadikan ayat ini sebagai pedoman hidup kita. Dengan menjauhi sifat sombong dan membiasakan diri dengan sifat tawadhu’, kita akan mendapatkan keberkahan dari Allah dan hidup yang lebih bahagia.

Tambahan:

  • Hadits terkait: Anda bisa menambahkan beberapa hadits yang berkaitan dengan larangan kesombongan, seperti hadits yang menyebutkan bahwa orang yang paling dicintai Allah adalah orang yang paling baik akhlaknya.
  • Contoh nyata: Berikan contoh-contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari yang menunjukkan sikap sombong dan bagaimana kita seharusnya bersikap.
  • Manfaat tawadhu’: Jelaskan secara lebih rinci manfaat-manfaat yang akan kita dapatkan jika kita selalu bersikap tawadhu’, seperti mendapatkan banyak teman, dihormati orang lain, dan mendapatkan kemudahan dalam hidup.

Sahabat Sunnah, silahkan share. Semoga Allah membuka pintu kebaikan melalui kita… aamiin

✍ Abu Yasyfik Sudirman, S.Ag.