Faidah

Berputus Asa dari Rahmat Allah: Sebuah Renungan

Allah Ta’ala berfirman dalam Surah Al-Ankabut ayat 23:
Dan orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah dan pertemuan dengan Dia, mereka putus asa dari rahmat-Ku, dan mereka itu mendapat azab yang pedih.

Ayat ini mengingatkan kita tentang dua golongan yang berputus asa dari rahmat Allah: pertama, kaum kuffar dengan perbuatan kufur mereka, dan kedua, para pelaku kemaksiatan dengan dosa-dosa mereka. Padahal, seseorang hanya bisa masuk surga dengan rahmat Allah Ta’ala.

Makna Berputus Asa dari Rahmat Allah

Berputus asa dari rahmat Allah adalah salah satu dosa besar. Hal ini menunjukkan kurangnya keimanan dan kepercayaan kepada Allah. Dalam Islam, rahmat Allah adalah sumber utama harapan dan keselamatan bagi umat manusia. Tanpa rahmat-Nya, tidak ada yang bisa mencapai surga, tidak peduli seberapa besar amal ibadahnya.

Dua Golongan yang Berputus Asa

1. **Kaum Kuffar**: Mereka yang menolak ayat-ayat Allah dan tidak percaya pada pertemuan dengan-Nya. Mereka ini telah menutup pintu rahmat bagi diri mereka sendiri dengan kekufuran mereka.
2. **Pelaku Kemaksiatan**: Mereka yang terus-menerus melakukan dosa dan maksiat tanpa bertaubat. Meskipun mereka masih memiliki iman, dosa-dosa mereka membuat mereka merasa tidak layak mendapatkan rahmat Allah.

Pentingnya Rahmat Allah

Rahmat Allah adalah kunci utama untuk masuk surga. Tanpa rahmat-Nya, amal ibadah kita tidak akan cukup untuk menyelamatkan kita dari azab-Nya. Oleh karena itu, kita harus selalu berusaha untuk mendapatkan rahmat Allah dengan meningkatkan keimanan, beramal shalih, dan menjauhi dosa.

Kesimpulan

Sebagai umat Islam, kita harus selalu berharap dan berusaha untuk mendapatkan rahmat Allah. Jangan pernah berputus asa dari rahmat-Nya, karena Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Mari kita tingkatkan keimanan dan amal ibadah kita, serta selalu bertaubat dari dosa-dosa kita.

✍ Abu Yasyfik Sudirman, S.Ag.