Faidah

Agar Bisa Membedakan antara Sunnah dan Bid’ah

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitabullah (Al-Qur’an), dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam (As-Sunnah), dan seburuk-buruk perkara adalah yang diada-adakan (dalam agama), setiap yang diada-adakan itu adalah bid’ah, dan setiap bid’ah adalah sesat, dan setiap kesesatan tempatnya di neraka.”
(HR. Bukhari no. 7569, Muslim no. 867)

Faedah dan Pelajaran Penting

Al-Qur’an Sebagai Pedoman Utama: Al-Qur’an adalah sumber kebenaran tertinggi dalam Islam. Setiap perkara dalam kehidupan harus dikembalikan kepada Al-Qur’an sebagai acuan kebenaran yang paling jelas. Apa yang sesuai dengannya adalah hak, sementara yang bertentangan adalah kebatilan.

Sunnah Rasulullah sebagai Petunjuk Terbaik: Selain Al-Qur’an, sunnah Rasulullah ﷺ merupakan bimbingan terbaik. Rasulullah ﷺ adalah contoh sempurna dalam mengamalkan syariat dan berakhlak mulia. Oleh karena itu, mengikuti sunnah adalah bagian integral dari memelihara keimanan dan ketakwaan.

Bahaya Bid’ah dalam Agama: Hadits ini menggarisbawahi bahwa bid’ah (sesuatu yang diada-adakan dalam agama) adalah sesat. Setiap bentuk ibadah yang tidak memiliki dasar dalam Al-Qur’an atau sunnah adalah penyimpangan yang menyesatkan. Bid’ah berpotensi membawa pelakunya kepada kesesatan yang berujung pada sanksi di akhirat.

Menolak Konsep Bid’ah Hasanah: Hadits ini juga menegaskan bahwa tidak ada konsep bid’ah yang baik (bid’ah hasanah) dalam ibadah. Inovasi dalam agama, meskipun tampak baik, pada dasarnya adalah menyimpang dari jalan yang lurus. Ini penting untuk diingat agar umat Islam tidak tergoda oleh perbuatan yang menambahkan atau mengubah aspek ibadah tanpa dasar syar’i.

Menuntut Ilmu Agama: Untuk bisa membedakan antara sunnah dan bid’ah, seorang Muslim harus menimba ilmu dari sumber-sumber yang shahih, yaitu Al-Qur’an dan sunnah dengan pemahaman para sahabat Nabi. Tanpa ilmu yang benar, seseorang mudah terjerumus dalam praktik-praktik yang keliru, bahkan tanpa disadarinya.

Langkah Praktis:

  • Pelajari Al-Qur’an dan Sunnah: Tingkatkan pengetahuan agama melalui belajar langsung dari Al-Qur’an dan sunnah.
  • Ikuti Pemahaman Para Sahabat: Mengikuti pemahaman dan praktik sahabat Nabi ﷺ sebagai rujukan yang sahih.
  • Jauhi Inovasi dalam Ibadah: Pastikan setiap amalan ibadah memiliki dasar yang jelas dalam sumber-sumber syariat.

Sahabat Sunnah, silahkan share.
Semoga Allah membuka pintu kebaikan melalui kita… aamiin.

✍ Abu Yasyfik Sudirman, S.Ag.