Faidah

Sebab Tidak Mau Beribadah

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata:
“Barang siapa yang bangun pagi dan dunianya menjadi perhatian terbesarnya, maka dia tidak memiliki urusan dengan Allah sedikit pun (tidak mau beribadah)”
Referensi: Siyar A’lam an-Nubala, Adz-Dzahabi, 2/593.


Faedah dari Perkataan Ini

  1. Mengutamakan Kehidupan Akhirat
    Seorang Muslim seharusnya menjadikan akhirat sebagai tujuan utama dalam setiap tindakan. Dunia hanyalah tempat sementara, sementara kehidupan akhirat adalah yang abadi. Allah Ta’ala berfirman:
    “Padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal.”
    (QS. Al-A’la: 17).
    Oleh karena itu, jangan sampai urusan duniawi mengalihkan perhatian dari ibadah kepada Allah dan persiapan untuk akhirat.
  2. Dunia sebagai Sarana, Bukan Tujuan
    Kehidupan dunia seharusnya dipandang sebagai sarana untuk meraih ridha Allah dan memperoleh bekal bagi kehidupan akhirat. Menjadikan dunia sebagai tujuan utama hidup akan membuat hati terikat pada hal-hal materi, sehingga manusia terjauh dari tujuan spiritualnya. Dunia sebaiknya diperlakukan sebagai alat, bukan tujuan akhir.
  3. Menghindari Keterikatan Hati pada Dunia
    Orang yang hanya fokus pada dunia akan cenderung melalaikan kewajiban kepada Allah, seperti shalat, zakat, puasa, dan kewajiban agama lainnya. Keterikatan pada harta, jabatan, atau kesenangan duniawi akan membuat hatinya jauh dari ketaatan kepada Allah. Sikap ini berbahaya karena dapat mengikis iman dan menghilangkan rasa tanggung jawab terhadap perintah agama.
  4. Pentingnya Keseimbangan Antara Dunia dan Akhirat
    Meskipun dunia penting sebagai sarana hidup, keseimbangan harus dijaga. Seorang Muslim harus tetap mengingat bahwa segala usaha di dunia harus diarahkan untuk kebaikan akhirat, seperti bekerja untuk memenuhi kebutuhan dan beribadah kepada Allah. Dengan demikian, seorang Muslim tidak akan terjebak dalam cinta dunia yang berlebihan.

Kesimpulan

Barang siapa yang menjadikan dunia sebagai perhatian terbesarnya, maka ia akan terlepas dari urusan dengan Allah. Dunia hanyalah tempat persinggahan sementara, dan kehidupan akhiratlah yang abadi. Seorang Muslim harus mengutamakan akhirat dalam segala tindakannya, menjaga keseimbangan dalam urusan duniawi dan ibadah kepada Allah, serta memastikan bahwa hatinya tidak terikat kepada dunia secara berlebihan.


Sahabat Sunnah, silakan share.
Semoga Allah membuka pintu kebaikan melalui kita… aamiin.

Abu Yasyfik Sudirman, S.Ag.