Rasulullah ﷺ bersabda:
“Tidak sempurna iman salah seorang dari kalian sampai aku lebih ia cintai daripada anaknya, orang tuanya, dan seluruh manusia.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Mencintai Rasulullah ﷺ adalah Kewajiban Iman
Cinta kepada Nabi Muhammad ﷺ bukan sekadar ungkapan lisan, tapi syarat kesempurnaan iman. Dalam hadits sahih riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah ﷺ menegaskan bahwa cinta kepada beliau harus melebihi cinta kepada keluarga dan seluruh manusia.
Faedah dan Hikmah dari Hadits Ini
1. Cinta yang Dibuktikan dengan Ketaatan
Cinta sejati kepada Nabi ﷺ tidak berhenti di lisan. Ia dibuktikan dengan ketaatan, kesetiaan kepada sunnah, dan pengutamaan syariat beliau dalam kehidupan sehari-hari.
2. Meneladani Sunnah Rasulullah ﷺ
Cinta kepada Nabi ﷺ tercermin dalam usaha meneladani akhlaknya, menjaga sunnahnya, serta membela ajarannya dari penyimpangan dan penghinaan.
3. Mengutamakan Nabi ﷺ Melebihi Segalanya
Keimanan yang sempurna lahir saat hati benar-benar mengutamakan Nabi ﷺ melebihi anak, orang tua, harta, bahkan diri sendiri.
Cinta kepada Nabi ﷺ adalah Jalan Keselamatan
Dalam kehidupan yang penuh fitnah dan ujian, cinta kepada Rasulullah ﷺ adalah lentera petunjuk. Dengannya, kita menjaga iman, memperbaiki amal, dan mendekat kepada Allah.
Sahabat Sunnah, mari tanamkan dan tunjukkan cinta kita kepada Nabi ﷺ dengan amal nyata. Sebarkan kebaikan ini, semoga Allah menjadikan kita termasuk umat yang mencintai dan dicintai oleh Rasul-Nya. Aamiin.
✍️ Abu Yasyfik Sudirman, S.Ag